SOLOPOS.COM - Petugas berupaya menghentikan wahana bianglala yang tak bisa dikontrol di arena bermain anak-anak Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Minggu (21/1/2018). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Wahana permainan bianglala di objek wisata WGM Wonogiri kehilangan kendali dengan lima penumpang terjebak di dalamnya.

Solopos.com, WONOGIRI — Setelah insiden orang utan mengamuk hingga melukai petugas penjaga taman satwa pada Sabtu (20/1/2018), insiden lain terjadi pada Minggu (21/1/2017) di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Kali ini giliran wahana bianglala di taman bermain tak bisa dikendalikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat kejadian, ada lima pengunjung yang tengah menaiki bianglala itu, meliputi satu orang dewasa dan empat anak-anak. Peristiwa itu terjadi saat hujan. Ketika dihentikan bianglala tetap itu berputar. Petugas langsung berupaya menghentikannya secara manual.

Kehebohan sempat terjadi ketika pintu salah satu sangkar yang terdapat dua pengunjung anak-anak terbuka. Pengunjung lain dan petugas berteriak meminta penumpang di dalam sangkar tidak keluar. Mengetahui kejadian itu orang tua dua anak tersebut, Sri Lestari, menangis.

Petugas terus berupaya menghentikan bianglala dengan cara mematikan mesin diesel. Tak lama kemudian bianglala akhirnya berhenti, tetapi saat itu para penumpang masih di atas. Setelah berhenti salah satu petugas naik mendekati sangkar yang pintunya terbuka.

Setelah sampai, petugas langsung menutupnya kemudian petugas turun. Sesampainya di bawah, sejumlah petugas memutar bianglala agar sangkar yang terdapat penumpang dapat turun. Setelah sangkar di bawah, seluruh penumpang dapat turun dengan selamat.

Orang tua penumpang, Sri Lestari, mengaku sangat shock melihat kedua anaknya terjebak di bianglala. Dia bersyukur akhirnya kedua anaknya dapat turun. Warga Pacitan itu mengaku sudah beberapa kali ke Objek Wisata WGM, tetapi baru kali itu memanfaatkan bianglala. Dia berharap pengelola mengevaluasinya.

Kepala UPTD Objek Wisata WGM Wonogiri, Pardianto, mewakili pengelola meminta maaf kepada pengunjung atas peristiwa tersebut. Dia akan mengevaluasinya lebih lanjut. Saat diwawancarai Solopos.com, dia mengatakan bianglala sulit dikontrol karena rem tak bisa mencengkeram dengan maksimal. Saat itu hujan sehingga bagian rem basah. “Ke depan kalau hujan, kami tak akan mengoperasikannya lagi,” ulas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya