Solopos.com, KARANGANYAR — Objek wisata di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, yakni Telaga Madirda dan Air Terjun Jumog sudah buka sejak tiga pekan lalu. Sayangnya, mereka belum bisa menerapkan aplikasi PeduliLindungi karena sejumlah alasan.
“Telaga Madirda, Air Terjun Jumog, dan objek wisata lain sudah mulai buka sejak tiga pekan lalu. Kami buka pelan-pelan. Mulai dari pelonggaran pengunjung dulu. Kapasitas awal dibatasi 50%. Lalu pelan-pelan kami kondisikan,” kata Kepala Desa Berjo, Suyatno, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (7/10/2021).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sekarang, jumlah pengunjung di dua destinasi wisata andalan Desa Berjo itu sudah mencapai 60%. Pengelola wisata menerapkan sistem buka tutup objek wisata dengan mempertimbangkan kapasitas objek wisata dengan pengunjung yang datang.
Baca Juga: Wisata Candi Sukuh dan Cetho Dibuka Sabtu, Ini Syarat Agar Bisa Masuk
“Nanti setelah di dalam kawasan itu agak padat, kami tutup. Kalau sudah agak longgar, kami buka lagi. Kami juga menyiapkan satgas khusus di kompleks objek wisata. Satgas itu dari BUM desa dan pengelola. Di Telaga Madirda ada empat orang, sedangkan di Jumog ada lima sampai enam orang,” jelas dia.
Jumlah satgas khusus yang mengawasi pengunjung di objek wisata akan ditambah saat akhir pekan. Pertimbangannya jumlah pengunjung membeludak saat Sabtu dan Minggu.
Suyatno menyampaikan pengunjung di Air Terjun Jumog mencapai 5.000 orang pada akhir pekan. Sedangkan pada hari biasa turun drastis, hanya 600 orang hingga 700 orang.
Baca Juga: Luncurkan Tiket Elektronik, Bupati Karanganyar Sindir Sinyal di Sukuh Tidak Stabil
“Sabtu dan Minggu ada bantuan dari masyarakat. Mereka pakai seragam khusus untuk membedakan dengan pengunjung. Kami betul-betul berusaha menjaga pengunjung maupun pelaku usaha pariwisata. Setiap Minggu malam selalu dilakukan evaluasi kok,” tutur dia.
Suyatno mengakui masih ada pengunjung yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan. Contohnya, pengunjung membuka masker di dalam kompleks objek wisata.
“Tenang saja, tim kami sudah mulai menyisir soal protokol kesehatan itu sejak dari pintu masuk parkir. Kami selalu memberi motivasi pengunjung. Ini masih PPKM, mari hati-hati,” jelasnya.
Baca Juga: Gak Sabar Ingin Candi Sukuh dan Ceto Buka Lagi? Tunggu Bentar Lagi Ya
Sayangnya, destinasi wisata di Berjo, Ngargoyoso itu belum bisa menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Salah satu kendala adalah infrastruktur dan koneksi Internet. Sejumlah lokasi di Telaga Madirda termasuk area blank spot.
“Ada rencana pakai aplikasi PeduliLindungi tetapi bertahap. Sementara kami belum pakai. Kami butuh anak-anak yang menguasai teknologi informatika. Ada kendala sinyal juga.”
Pengunjung yang datang ke objek wisata itu, cukup menyiapkan Rp15.000 untuk masuk ke Air Terjun Jumog maupun Telaga Madirda.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
