SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa belajar membuat kerajinan rotan di Pendapa Kantor Kepala Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Rabu (8/2/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Wisata Sukoharjo, pokdarwis kembangan paket edukasi kerajinan rotan.

Solopos.com, SUKOHARJO – Kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa wisata Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, menyiapkan paket wisata edukasi untuk para siswa. Mereka juga telah menyiapkan homestay untuk para pelancong yang ingin mengetahui seluk beluk pembuatan kerajinan rotan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Trangsan, Suryanto, mengatakan paket wisata edukasi diperuntukkan bagi para siswa yang ingin belajar membuat kerajinan rotan. Para siswa akan dibimbing dan diberi ilmu pembuatan rotan mulai dari teknik dasar menganyam rotan hingga finishing produk.

“Sudah ada beberapa sekolah yang melakukan outing class ke Desa Wisata Trangsan. Mereka dibimbing para pengrajin rotan saat belajar membuat kerajinan rotan,” kata dia, Rabu (8/2/2017).

Para siswa juga bakal diajak mengelilingi wilayah desa wisata Trangsan untuk berinteraksi dengan para pengrajin rotan. Mereka dapat melihat langsung proses pembuatan kerajinan rotan di setiap rumah penduduk.

Suryanto menjelaskan telah membuat proposal paket wisata edukasi yang diajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo. Proposal paket wisata edukasi itu berisi berbagai kegiatan dan manfaat berkunjung ke desa wisata Trangsan.

Dia juga mengusulkan agar kerajinan rotan menjadi muatan lokal (mulok) yang diajarkan di setiap sekolah di Sukoharjo. Kerajinan rotan merupakan warisan leluhur dan aset bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan para generasi muda. Para siswa harus mengetahui sentra industri kerajinan rotan di Desa Trangsan terbesar nomor dua di Indonesia.

Demi menarik wisatawan mancanegara dan lokal, Pokdarwis desa wisata Trangsan telah menyiapkan homestay dan penginapan.

Sementara itu, Ketua Koperasi Trangsan Manunggal Jaya di Desa Trangsan, Suparji, mengungkapkan fokus pengembangan kerajinan rotan menyasar pasar lokal pada masa mendatang. Pengembangan pasar lokal harus dibarengi inovasi produk yang mengikuti tren pangsa pasar.

Karena itu, sumber daya manusia (SDM) harus dilatih agar lebih kreatif sehingga bisa menciptakan produk yang diinginkan konsumen.

“Produk rotan harus selalu inovatif termasuk model dan motifnya. Nah, masih sedikit pengrajin rotan yang mampu memunculkan ide-ide kreatif dalam memproduksi krajinan rotan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya