SOLOPOS.COM - Personel Satpol PP dan Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Sragen menempel stiker peringatan di rumah yang menyediakan jasa hiburan karaoke di kompleks objek wisata Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang, Sragen, Kamis (22/12/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Sebanyak 60 tempat karaoke di Gunung Kemukus, Sragen, tutup setelah beredar SE dari Pemkab.

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 60 tempat karaoke di kawasan Gunung Kemukus Sumberlawang, Sragen, berhenti beroperasi sejak Sabtu (14/10/2017) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tutupnya puluhan tempat hiburan karaoke di objek wisata religi itu sebagai reaksi atas beredarkan Surat Edaran (SE) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen berisi larangan operasional hiburan karaoke di kawasan itu. Bayan Gunungsari, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen, Ariyadi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (15/10/2017), menyampaikan situasi dan kondisi Gunung Kemukus mulai stabil karena semua hiburan karaoke di Kemukus tidak beroperasi lagi sejak Sabtu siang.

Ariyadi juga mendapat kabar tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terjun ke Gunung Kemukus pada Sabtu sore. “Tetapi tujuan Satpol PP turun ke Kemukus itu apa saya tidak tahu. Kabarnya ya penertiban. Selain karaoke masih ada 1-2 orang WTS [wanita tuna susila] yang mangkal. Saya akan melihat perkembangan pada hari-hari berikutnya tentang keberadaan hiburan karaoke di Kemukus. Jumlahnya ada 60 tempat karaoke di Kemukus. Kalau di wilayah Soka, Miri, yang berbatasan dengan Kemukus juga ada 10-an tempat karaoke,” tuturnya. (Baca: Bersihkan Kemukus dari Prostitusi, Bupati Janjikan Solusi Terbaik)

Ariyadi mengatakan SE dari Pemkab Sragen berisi larangan operasional karaoke sudah diberikan kepada ketua RT dan pemilik karaoke sejak dua pekan lalu. Mereka juga pernah dikumpulkan dan diberi pengarahan oleh pemerintah desa, kecamatan, dan Satpol PP.

Selain itu, pemerintah desa juga sudah mendapat dokumen action plan tentang penataan Gunung Kemukus. Action plan tersebut pernah dibahas dalam rapat terbatas di ruang Bupati Sragen pada dua pekan lalu.

Kepala Satpol PP Sragen, Tasripin, mengakui ada tim Satpol PP yang diterjunkan ke Kemukus pada Sabtu sore. Dia menyampaikan tujuan Satpol PP ke Kemukus untuk upaya persuasif kepada warga dan pengelola hiburan karaoke agar mereka memahami maksud Pemkab Sragen dalam penataan Gunung Kemukus.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Sragen, Suwandi, saat ditemui Solopos.com, Minggu siang, mengklaim Gunung Kemukus sudah bersih dari praktik prostitusi. Dia menyatakan Kemukus bebas prostitusi itu bukan omong kosong lagi karena ke depan Kemukus ditata sebagai kawasan wisata religi.

“Sebagai buktinya, kami akan menggelar jalan sehat yang diikuti semua pegawai negeri sipil Sragen bersama warga di Sumberlawang dan Miri menjelang Hari Sumpah Pemuda nanti di kawasan Gunung Kemukus. Penertiban sudah dilakukan. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab sudah keluar,” tuturnya.

Suwandi menyampaikan rencana pengembangan wisata religi Kemukus akan didesain dengan master plan yang terpadu dengan pengembangan Sangiran. Dia menunda pembuatan detail engineering design (DED) yang sebelumnya sudah dianggarkan pada APBD 2017.

“Ruang lingkup DED terlalu sempit sehingga dibutuhkan master plan. Untuk sementara fokus pada pembersihan prostitusi di Kemukus. Setelah itu baru ditata. Nanti ada perdagangan, permainan air, dan ziarah. Kalau islamic center kami belum mengetahui,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya