SOLOPOS.COM - Perahu patroli di Dermaga Kedunguter, Kemukus, Pendem, Sumberlawang, Sragen, dievakuasi setelah tenggelam, Rabu (30/8/2017) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Wisata Sragen, perahu bantuan dari pemerintah pusat untuk mendukung pariwisata di Kemukus karam.

Solopos.com, SRAGEN — Satu unit perahu patroli di Waduk Kedung Ombo (WKO) yang biasa mangkal di Dermaga Kedunguter Kemukus, Sumberlawang, diduga bocor hingga karam di dekat dermaga, Selasa (29/8/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diketahui petugas Dinas Perhubungan Sragen yang langsung mengevakuasi perahu tersebut pada Rabu (30/8/2017) pagi. Perahu tersebut adalah bantuan dari pemerintah pusat tahun lalu.

Pantauan Solopos.com, Rabu siang, perahu yang karam tersebut berwarna putih dan berukuran kecil. Parahu itu disandarkan di tepi dermaga. Sejumlah warga melihat kapal tenggelam sebagian pada Selasa sore.

“Perahunya tenggelam sebagian, tapi bagian atapnya masih kelihatan. Saya tahunya kemarin [Selasa] sore sekitar pukul 16.00 WIB. Tapi untuk evakuasinya saya tidak tahu,” ujar warga setempat, Ny. Nudin, saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Penjaja makanan di dekat Dermaga Kedunguter itu menuturkan sejak Jembatan Samudro dioperasikan di jalur wisata Gunung Kemukus, perahu-perahu penyeberangan dan perahu keamanan jarang beroperasi.

“Penyebab karam apa saya tidak tahu. Memang beberapa waktu terakhir perahu-perahu itu jarang beroperasi. Mungkin karena sudah ada jembatan penyeberangan sehingga perahu tidak lagi dipakai,” imbuh dia.

Penanggung Jawab Objek Wisata Gunung Kemukus, Marcelo Suparno, mengatakan perahu yang karam adalah bantuan dari pemerintah pusat tahun lalu. Dia menduga perahu itu rusak sehingga karam.

“Karena lama tidak dipakai dan terus terapung di air tidak dirawat akhirnya mungkin ada kebocoran sehingga karam. Selama ini perahu itu standby di air tapi sudah tidak lagi difungsikan,” kata dia.

Suparno berpendapat mestinya perahu tetap dioperasikan kendati sudah ada jembatan penyeberangan. “Saat Sabtu-Minggu atau hari libur saya pikir masih bisa dimanfaatkan untuk wisata,” tambah dia.

Terpisah, tokoh masyarakat WKO, Pariyo, menyayangkan karamnya perahu bantuan dari pemerintah pusat itu. Menurut dia, mestinya perahu tak dibiarkan begitu saja dalam kondisi mengapung di air berbulan-bulan.

Sebagai perahu baru, menurut dia bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menunjang pariwisata di WKO dan Gunung Kemukus. “Saya sayangkan aset kok hanya ditelantarkan begitu saja,” sesal dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya