Wisata Sragen diharapkan akan semakin berkembang dengan adanya brand.
Solopos.com, SRAGEN – Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno mewacanakan perlunya membangun brand guna memperkenalkan sayur tumpang sebagai salah satu makanan tradisional khas Sragen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dedy menilai tumpang merupakan sayuran yang banyak ditemukan di warung-warung di Sragen. Sayur tumpang menjadi makanan tradisional dengan resep warisan dari nenek moyang.
”Bicara makanan khas asal Sragen, saya pikir tumpang layak menjadi referensi wisatawan,” kata Dedy saat ditemui solopos.com di MAN 1 Sragen, Kamis (12/5/2016).
Selain tumpang, Dedy mengakui terdapat sejumlah potensi daerah yang layak dikembangkan menjadi brand nasional bahkan internasional. Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran merupakan satu dari empat destinasi wisata andalan Jawa Tengah.
”Kawasan Sangiran sudah dikembangkan sebagai daerah pariwisata. Tugas pemerintah daerah adalah mengoptimal supaya bisa menjadi brand tingkat nasional bahkan internasional,” jelas Dedy.
Selama ini gading gajah purba kerap dijadikan ikon Sragen sebagai destinasi wisata kepurbakalaan. Gading gajah purba juga dijadikan inspirasi pembangunan Gapura Gading yang menjadi pintu masuk Kabupaten Sragen dari arah Solo. Gading purba juga menjadi maskot Pilkada Kabupaten Sragen 2015 lalu.
Batik lokal Sragen, kata Dedy, juga menjadi salah satu potensi daerah yang patut diperhitungkan. Keberadaan sentra industri batik itu, jelas Dedy, mampu mengangkat perekonomian warga sekitar. “Seandainya PNS Sragen memesan batik dari industri lokal itu akan menyerap tenaga kerja yang luar biasa,” jelasnya.
Dedy mengakui terdapat beberapa potensi daerah yang layak dikembangkan menjadi brand nasional bahkan internasional. Meski demikian, diperlukan satu brand yang bisa menjadi ikon Kabupaten Sragen.
“Kami terbuka kepada masyarakat yang ingin mengusulkan brand khusus untuk Kabupaten Sragen,” papar Dedy.