SOLOPOS.COM - Gunung Kemukus Sragen (Dok/JIBI/Solopos)

Bupati Sragen berkomitmen menjadikan Gunung Kemukus sebagai objek wisata religi.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berkomitmen memberangus berbagai praktik menyimpang yang selama ini terjadi di Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, terutama praktik esek-esek.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bupati berniat menata dan mengembangkan kawasan itu menjadi objek wisata religi. Yuni, panggilan akrab Bupati Sragen, mengaku terinspirasi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, yang berhasil menutup lokalisasi Dolly.

Ekspedisi Mudik 2024

“Perlu ketegasan memang untuk bisa membongkar akar-akar [penyimpangan] yang selama ini terjadi di sana. Kalau Bu Risma bisa, saya pikir Sragen pun harus bisa melakukannya,” ujar dia, Selasa (29/8/2017).

Yuni mengatakan Pemkab Sragen akan mengalokasikan anggaran untuk membuat detail engineering design (DED) penataan Gunung Kemukus dan kawasan Waduk Kedung Ombo tahun 2018.

Ditanya apakah benar Pemkab akan membangun Islamic Center yang berpusat di Gunung Kemukus, Yuni mengiyakan. “Iya, kami akan bangun wisata religi di sana. Nantinya pusatnya di Gunung Kemukus,” tutur dia.

Ihwal kondisi kawasan WKO yang rentan digunakan untuk praktik esek-esek seperti di bangunan kosong kawasan Jatisongo, Sumberlawang, dia memberikan perhatian serius terhadap fenomena tersebut.

“Kami akan sisir. Satpol PP harus patroli sampai sana, sehingga stigma negatif karena hal itu bisa diantisipasi. Fenomena itu terjadi karena pemerintah belum punya pola tepat untuk menanggulanginya,” imbuh dia.

Praktik esek-esek di Gunung Kemukus menyita perhatian dunia internasional sejak warga negara asing mengunggah video dan reportasenya ke media sosial beberapa tahun lalu.

Saat itu Pemkab Sragen bersama Pemprov Jateng langsung merespons hal itu dengan menutup tempat-tempat hiburan di kawasan itu. Tapi hingga kini disinyalir masih terjadi praktik prostitusi di daerah itu.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat melihat langsung kawasan Gunung Kemukus Kamis (8/6/2017) menyatakan perlu ketegasan pemerintah untuk mencegah terjadinya praktik mesum dan prostitusi. “Kalaub sekarang mbalik lagi. Artinya tidak mungkin dengan sekedar melarang,” tutur dia.

Ganjar menilai pemerintah harus mengambil langkah sistematis agar tak ada lagi praktik mesum di Gunung Kemukus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya