SOLOPOS.COM - Segenap warga berebut gunungan dalam ritual Air Suci yang dihelat di lereng Gunung Merapi-Gunung Merbabu, Kecamatan Selo, Boyolali, Rabu (6/11/2013). (Septi Ryanthie/JIBI/Solopos)

Wisata Soloraya kali ini mengulas tentang objek wisata di Desa Samiran, Boyolali.

Solopos.com, SOLO — Desa Samiran terletak di kaki Gunung Merapi dan Merbabu, Selo, Boyolali. Di Desa ini tampaknya cocok bagi Anda yang tengah mencari objek wisata alam di masa liburan panjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana Solopos.com lansir sebelumnya, di Desa Samiran ini, terdapat ritual adat, yaitu ritual air suci. Menurut keterangan dari Kepala Desa Samiran di 2013, Marzuki, ritual menyatukan air suci dua gunung tersebut dilakukan sejak 1946.

Sinergi Travel and Event Management
Graha Solo Raya Lantai 1
Jl. Slamet Riyadi No. 1 Solo, Jateng
Telp. 0271-5843678 atau 0271-2144388
HP. 085702686068
Fax. 0271 635936
www.solocitytravelguide.com
www.sinergievent.com
e-mail: sinergi_solo@yahoo.com
Marketing: www.solocitytravelguide.com

“Awalnya sebagai ungkapan rasa syukur setelah terbebas dari bencana Merapi dan wabah penyakit yang sempat membunuh puluhan warga,” kata Marzuki.

Setelah wabah penyakit yang melanda desa itu berakhir, lanjutnya, warga kemudian melakukan selamatan atau tanda syukur atas berkat perlindungan dari wabah penyakit. Acara selamatan itu, dilakukan oleh warga hingga sekarang.

“Sempat terhenti sekitar 1965 akibat ada pemberontakan, tapi sejak beberapa tahun terakhir sudah digiatkan kembali,” katanya.

Menurut Marzuki, air suci yang digunakan dalam ritual ini diambil dari embun di Gua Raja di lereng Gunung Merbabu. Air suci tersebut dibawa dan disatukan dengan air di Petilasan Ki Ageng Kebokanigoro di lereng Gunung Merapi.

”Campuran air suci ini disebut air perwitasari yang dipercaya warga dapat menyembuhkan segala penyakit,” jelas Marzuki.

Setelah mencampurkan air suci itu, warga di lokasi Kepunden Kebokanigoro kemudian berdoa bersama memohon agar diberikan keselamatan dan dijauhkan dari berbagai wabah penyakit,

“Setelah didoakan, puluhan tumpeng itu menjadi rebutan warga sekitar untuk ngalap berkah,” pungkas Marzuki.

Sebagaimana Solopos.com kutip dari Jatengprov.go.id, Selasa (23/6/2015), Desa Samiran tak hanya menyuguhkan ritual air suci, tapi wisatawan juga bisa melihat dan turut serta dalam pelbagai kegiatan produksi masyarakat. Beberapa kegiatan tersebut antara lain, memerah susu, memetik sayur, dan proses pembuatan keju.

Wisatawan yang mengunjungi Desa Samiran ini juga dapat menyaksikan pemutaran film dokumenter di Selo Pass. Bagi Anda penikmat matahari tenggelam atau matahari terbit, Anda tidak perlu ragu untuk datang ke Desa Samiran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya