SOLOPOS.COM - Puncak Watu Lumpang. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Keindahan bunga edelweiss jadi daya tarik Gunung Merbabu

Solopos.com, BOYOLALI–Setelah lebih dari setahun menjejak Gunung Merapi, pada pekan lalu, Solopos.com akhirnya mendaki saudara kembarnya, Gunung Merbabu. Dari sejumlah jalur pendakian yang ada, Solopos.com dan tiga rekan memilih melintasi jalur baru Gancik Hill Top.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Memulai proses pendakian pada Jumat (14/7/2017) petang perjalanan dimulai dari basecamp jalur Gancik di Dukuh Selo Atas, Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali. Jalur ini populer dan menjadi primadona lantaran dapat ditempuh antara 6-7 jam sampai puncak. Rute ini juga melewati objek wisata baru Gancik Hill Top dengan instalasi bambu tingkatnya.

Secara singkat, jalur pendakian Gunung Merbabu via Gancik dimulai dari basecamp – Gancik Hill Top – Pos I – Pos II – Pos III – Sabana I – Sabana II – Puncak Watu Lumpang – Puncak Kenteng Songo. Jalur tersebut bakal bersinggungan dengan jalur Selo di Pos III.

Ekspedisi Mudik 2024
Pencitraan jalur-gancik (lunarlogs/JIBI)

Pencitraan jalur Gancik (lunarlogs/JIBI)

Bertolak dari Solo menuju basecamp Gancik, Desa Selo sekitar pukul 13.00 WIB. Solopos.com tiba di basecamp untuk mendaftar, cek peralatan. Bersama dua porter anak lokal Merbabu, menyiapkan perbekalan dan perlengkapan camping untuk sehari semalam.

Tepat pukul 17.00 WIB beranjak menuju Gancik Hill Top. Dari basecamp menuju Gancik Hill Top, jalur melewati lahan warga dan jalan cor beton. Pendaki bisa menumpang ojek dari basecamp ke Gancik Hill Top berbiaya Rp10.000. Setelah dari Gancik Hill Top, pendakian berlanjut ke Pos I (2.050 meter di atas permukaan laut/mdpl). Pos I berjarak beberapa langkah dari batas Taman Nasional Gunung Merbabu.

Dari Pos I ke Pos II, jalur yang dilalui cukup menanjak. Solopos.com tiba di Pos II yang berada pada ketinggian 2.100 mdpl. Kedua porter pun menimbang dan  memilih melanjutkan perjalanan sampai menjelang Pos III. “Di bawah Pos III bisa jadi tempat berkemah. Perjalanan ke puncak dilanjutkan besok pagi,” ucap salah seorang porter, Imron meyakinkan kami. Perjalanan lantas berlanjut dan kami pun membuka tenda.

Tenda didirikan di Pos III Pendakian Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Tenda didirikan di Pos III Pendakian Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Kesokan harinya, sesudah sarapan, pukul 08.00 WIB, kaki kembali berayun. Meninggal carrier dan tenda, bergegas menuju Pos III untuk terus naik hingga puncak. Di Pos III menuju Sabana I, trek yang dilalui cukup curam. Setelah 45 menit, tibalah rombongan di Pos Sabana I pada ketinggian 2.770 mdpl.

Sabana I memiliki pesona memukau. Bunga edelweiss yang sepanjang perjalanan sudah menjadi kawan, tampak lebih cantik di tempat ini. Sama seperti jalur Pos III menuju Sabana I, trek yang dilalui terjal dan menanjak. Pendaki lain memberi semangat Sabana II tinggal beberapa langkah lagi. Benar saja, setelah bertemu jalur sedikit landai, tiba di Sabana II berketinggian 2.858 mdpl.

Bunga abadi Edelweiss menemani sepanjang pendakian. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Bunga abadi Edelweiss menemani sepanjang pendakian. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Perjalanan berlanjut menuju Puncak Watu Lumpang. Terus melangkah menuju Puncak Watu Lumpang, sempat menjumpai hutan edelweiss yang bermekaran. Bunga abadi ini memang menjadi magnet para pendaki untuk terus kembali ke Gunung Merbabu.

Kami pun tiba di Puncak Watu Lumpang berketinggian sama dengan Sabana II. Dari papan petunjuk, jarak Watu Lumpang dan puncak disebut sejauh 35 menit. Tapi baru sampai di Puncak Kenteng Songo dan Trianggulasi satu jam kemudian.

Total perjalanan dari Pos III menuju kedua puncak itu kami tempuh sepanjang 3 jam. Di Puncak Trianggulasi setinggi 3.145 mdpl, bertatap langsung dengan Gunung Merapi. Puncak Trianggulasi adalah puncak tertinggi Gunung Merbabu.

Puncak Watu Lumpang. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Puncak Watu Lumpang. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com juga disuguhi enam puncak yakni Lawu, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Andong, dan Ungaran. Sebelum turun, mampir ke puncak berikutnya yakni Kenteng Songo. Di puncak setinggi 3142 mdpl itu terdapat empat watu kenteng (batu berlubang), yang konon ada sembilan jika dilihat tak kasat mata. Puas berada di puncak, kemudian turun menuju lokasi camping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya