SOLOPOS.COM - Jembatan selfie di atas ladang tembakau. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Wisata Soloraya di Boyolali, Pamipo memiliki miniatur Menara Eiffel Paris Prancis

Solopos.com, BOYOLALI–Kawasan wisata di Lereng Gunung Merapi terus berbenah. Pesona alam memukau diramu kreasi tanpa henti menciptakan destinasi pelesir baru yang menawan. Salah satunya Alam Sutra di Dukuh Pojok, Desa Samiran, Kecamatan Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dusun yang berada di radius 10 km puncak gunung berapi teraktif di Indonesia itu kini memiliki miniatur Menara Eiffel Paris, Prancis. Paguyuban Muda-Mudi Dukuh Pojok (Pamipo) membangun menara tersebut selama tiga bulan. Sebelumnya, mereka hanya memiliki sejumlah rangkaian bambu sebagai objek berswafoto.

Pengunjung berfoto dengan latar Gunung Merapi. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Pengunjung berfoto dengan latar Gunung Merapi. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Ekspedisi Mudik 2024

Di antara hamparan ladang tembakau, menara pandang setinggi 15 meter itu berdiri menjulang. Warna kuning cerahnya membuat menara ini sudah bisa dikenali dari kejauhan. Instalasi bambu apus yang kuat membuatnya dapat dinaiki hingga tingkatan tertinggi. Tepat di puncaknya, bendera merah putih berkibar.

Wana Wisata Alam Sutra berada di tepian tebing daerah aliran sungai (DAS) kering Merapi. Dari titik ini, pengunjung dapat menyaksikan kemolekan Merapi tua alias Gunung Bibi, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu. Saat cuaca cerah, puncak putih Merapi tampak jelas. Begitu pula dengan hijaunya puncak Merbabu.

Selfie berlatar Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Selfie berlatar Gunung Merbabu. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Ada tiga tingkat menara yang bisa dipijak pengunjung. Tingkatan pertama setinggi enam meter menjadi titik favorit berswafoto. Setelahnya tingkatan kedua setinggi empat meter di atasnya disusul tingkat terakhir setinggi 12 meter. Salah satu pengelola, Sriyono, mengatakan keberadaan miniature menara terkenal itu cukup menarik pengunjung.

Saat hari libur, jumlah pengunjung meroket hingga seribuan orang. Rata-rata berasal dari Soloraya dan Jogja. “Rencananya setiap beberapa bulan sekali akan ada instalasi baru. Jika saat ini baru ada miniatur Menara Eiffel, nanti kami membangun Menara Kembar [Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia],” kata dia, Kamis (24/8/2017).

Jembatan selfie di atas ladang tembakau. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Jembatan selfie di atas ladang tembakau. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Setiap pengunjung dipatok biaya masuk senilai Rp5.000 dan karcis parkir sepeda motor Rp2.000. Saat bertandang Kamis lalu, Wana Wisata Alam Sutra sedang tak banyak pengunjung. Solopos.com pun leluasa menjajal sejumlah instalasi yang dipasang sebagai spot foto.

Untuk bertandang ke tempat ini, dari jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), pengunjung langsung menuju Pasar Selo. Sesudah menjumpai Warung Jadah Mbah Karto, belok kiri/selatan sejauh 1 km melewati Dusun Blumbangsari, Desa Samiran. Bagi wisatawan yang menggunakan mobil hanya bisa sampai di petilasan Ki Ageng Kebo Kanigoro. Karena rute selanjutnya hanya bisa dilalui sepeda motor yang berjarak sekitar 500 meter.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya