SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Waduk Cengklik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Program Dam Operasional Improvement and Safety Project (DOISP) Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, yang menghabiskan dana Rp4 miliar baru merampungkan satu paket pekerjaan fisik. Dua paket proyek masih akan berjalan hingga akhir Mei mendatang.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Pantauan Solopos.com, Sabtu (27/4/2013), pelaksana baru merampungkan pengaspalan halaman loket utama Waduk Cengklik seluas 2.700 meter persegi.

Sebelumnya, aspal jalan menuju area loket utama telah diperbaiki sejak awal bulan. Selain mengaspal jalan, dua paket pekerjaan lain yakni membangun saluran air dari daerah tangkapan air Desa Cenden serta betonisasi tanggul dan pengaspalan jalan atas waduk.

Ekspedisi Mudik 2024

Penanggung jawab pelaksanaan proyek, Robert RC, mengatakan Minggu (28/4), halaman loket utama Waduk Cengklik sudah bisa digunakan  untuk area parkir kendaraan roda dua dan empat pengunjung.

“Tujuan pengaspalan untuk memperbaiki kondisi fisik area pintu utama waduk dan memudahkan pengunjung yang akan menuju kemari. Aspal jalan di sebelah selatan loket utama sudah banyak yang mengelupas sehingga pengunjung lebih banyak lewat loket sebelah barat,” terangnya.

Perbaikan Jalan
Sementara itu, paket saluran air sepanjang 600 meter dari daerah tangkapan air Desa Canden hingga Desa Sambi diklaim telah selesai 80%. Adapun betonisasi tanggul dan pengaspalan jalan atas Waduk Cengklik  masih berlangsung hingga Sabtu sore. Pelaksana berencana melakukan betonisasi tanggul sepanjang 600 meter dari ujung barat waduk.

Pengaspalan jalan atas waduk dimulai dari ujung barat hingga ujung timur waduk sepanjang 750 meter.  Seluruh paket proyek DOISP yang didanai pemerintah pusat itu dijadwalkan rampung dalam 24 pekan.

Sebelum betonisasi, tanggul Waduk Cengklik masih dilapisi riprap (batu kali yang ditata teratur). Oleh pemancing, riprap sering dibongkar sehingga memicu adanya rembesan air waduk keluar.

Menurut Robert, setelah betonisasi sebagian tanggul, volume rembesan air waduk menjadi berkurang. “Indikasinya, air tidak setiap hari mengalir lewat selokan sebelah selatan waduk,” ujarnya.

Salah satu pengawas proyek DOISP dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Sugiarto, mengatakan meski penyelesaian proyek DOISP tetap berlangsung hingga akhir Mei, pengunjung tetap bisa beraktivitas di Waduk Cengklik.

Pengerjaan proyek rehat pada hari Minggu atau hari libur. Saat dimintai keterangan mengenai adanya kemungkinan perbaikan lampu penerangan dan toilet di area loket utama, Sugiarto enggan berkomentar.

Beberapa bulan terakhir, area loket utama Waduk Cengklik kerap digunakan sebagai tempat mesum saat malam atau pagi hari. Petugas penjaga loket sering menemukan pasangan muda-mudi yang menyalahgunakan toilet sebagai lokasi berpacaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya