SOLOPOS.COM - Camat Kemalang, Bambang Haryoko, memantau kawasan Cempoko Mulyo yang ada di Dusun Sidomakmur, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Satu-satunya sumur dalam yang berhasil dibangun di Balerante tersebut bisa menjadi wisata alternatif di lereng Merapi. (Shoqib A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN – Wisata Soloraya menyimpan potensi. Salah satunya di Klaten, Deles Indah dan Cempoko Mulyo. Dua lokasi itu berada di Kemalang, Klaten. Saat kondisi Deles Indah memprihatinkan,  Kemalang memiliki cukup banyak objek wisata. Salah satu objek wisata itu ada di Dusun Sidomakmur, Desa Balerante, yakni Cempoko Mulyo.

Objek wisata tersebut bisa menjadi lokasi pilihan masyarakat saat liburan. Tempatnya berada di kawasan rawan bencana (KRB) III memang belum banyak diketahui banyak orang. Apalagi, jarak antara puncak Merapi dengan objek wisata tersebut tidak kurang dari 7 Kilometer (Km).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, lokasinya tidak kalah dengan objek wisata Deles Indah yang kondisinya saat ini tidak terawat. Di Cempoko Mulyo, masyarakat bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Pasalnya, masyarakat bisa melihat puncak Merapi yang sangat indah dengan semilir angin yang sejuk.

Awal diresmikannya Cempoko Mulyo pada 2012 memang tidak pernah direncanakan untuk tempat wisata. Namun, karena letaknya yang sangat strategis tempat tersebut bisa menjadi objek wisata alternatif.

Begitu memasuki Cempoko Mulyo, pengunjung disuguhkan oleh sebuah tandon air yang sangat unik bentuknya. Jika biasanya tandon air berbentuk tabung, di Cempoko Mulyo bentuknya seperti bunga. Tandon air berdiameter sekitar 6 meter (m) tersebut bentuknya seperti bunga cempaka.

Camat Kemalang, Bambang Haryoko, mengungkapkan Cempoko Mulyo adalah sumur dalam bantuan dari Jesuits Provindo, sebuah gereja internasional di Indonesia. Sumur dalam tersebut mulai dibangun pada 2010 dan diserahterimakan pada 2012.

Selain membangun sumur, Jesuits Provindo juga membuat sebuah tandon air berbentuk bunga cempaka yang sangat indah. “Total bantuan yang diberikan ada sekitar Rp1 miliar. Tandon air berbentuk bunga cempaka itu bisa menampung sekitar 20.000 liter air bersih,” papar Bambang kepada Solopos.com di lokasi, Kamis (28/11/2013).

Saat ini, sumur artesis tersebut bisa dimanfaatkan sekitar 150 KK warga setempat. Menurutnya, sumur tersebut menjadi satu-satunya pembangunan sumur dalam yang berhasil. “Sebelumnya, Jesuits Provindo pernah gagal satu kali saat memilih lokasi pengeboran sumur dalam. Namun, akhirnya air berhasil keluar saat pemilihan tempat kedua di Dusun Sidomakmur,” paparnya.

Usai diserahterimakan, pihaknya menawarkan kepada pihak yang mau membangun taman di lokasi tersebut. Akhirnya, PDAM Klaten menawarkan bantuan untuk membangun taman senilai Rp15 juta.

Hingga saat ini, sambung dia, masih ada sekitar 1 hektare lahan di Cempoko Mulyo yang membutuhkan bantuan pembangunan taman. “Rencananya biar bisa digunakan untuk kamping dan outbond,” kata dia.

Dengan adanya tempat tersebut, menurut Bambang bisa menambah pendapatan asli daerah desa setempat. Pasalnya, tempat tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan setelah objek wisata Deles Indah tidak lagi terawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya