SOLOPOS.COM - Anak-anak didampingi orang tua mengamati koleksi keris di Museum Keris Nusantara, Jl. Bhayangkara, Solo, Kamis (10/8/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Museum Keris Nusantara Solo sudah dikunjungi 4.325 orang sejak diresmikan 9 Agustus lalu.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 4.325 orang menyambangi Museum Keris Nusantara sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 Agustus lalu. Jumlah ini dinilai sebagai permulaan yang bagus mengingat museum keris pertama di Indonesia ini baru dibuka sebulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan, Bambang M.B.S., mengatakan pengunjung sebanyak itu masih didominasi wisatawan dalam negeri. Meskipun demikian, destinasi wisata sejarah baru di Kota Solo mampu memikat puluhan wisatawan mancanegara.

“Pengunjung masih didominasi wisatawan lokal. Mereka kebanyakan pelajar dan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar kota. Jumlah kunjungan itu hanya yang tercatat hingga akhir Agustus,” paparnya, saat ditemui Solopos.com di Museum Radya Pustaka, Minggu (10/9/2017).

Menurutnya, museum yang memiliki 409 koleksi baik keris maupun senjata tradisional ini juga jadi magnet baru wisatawan mancanegara. Ia mencatat ada 29 turis asing yang datang. Mereka dari tiga negara, yakni Spanyol, Malaysia, dan Australia.

Jumlah ini terbilang banyak mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggratiskan tiket masuk Museum Keris hingga 31 Agustus lalu. Kini mulai September setiap pengunjung dikenai Rp6.000 untuk pelajar, Rp15.000 untuk umum, dan Rp20.000 untuk turis asing.

“Bahkan, turis asing itu ada yang benar-benar paham soal keris. Mereka menanyakan kepada kami apakah ada keris Pangeran Diponegoro dan keris buatan Empu Gandring,” imbuhnya.

Di sisi lain, setelah diresmikan banyak pihak yang turut menghibahkan keris agar bisa dipajang di museum. Sejak dibuka untuk umum, museum tersebut sudah menerima 12 keris baru.

Itu belum termasuk keris yang bakal dihibahkan Presiden Jokowi. Ke depan, Bambang berencana mengganti keris secara berkala untuk dipamerkan di ruang displai. Hal ini lantaran masih banyak keris yang belum dipajang.

Selain itu, demi menyemarakkan museum, baik Museum Keris atau pun Radya Pustaka, agenda Pentas Seni Bulan Sura digelar mulai Kamis (21/9/2017). Acara ini berisi 12 kegiatan mulai dari seminar, pentas, bedah naskah kuno, bursa keris, jamasan pusaka, hingga ngisis wayang.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro, menambahkan masyarakat bisa memanfatkan Museum Keris ini sebagai sarana edukasi dan rekreasi baru di Kota Bengawan. Menurutnya, destinasi wisata baru ini diharapkan bisa mendongkrak wisatawan luar untuk datang ke Solo.

“Kelengkapan tambahan di museum ini bisa dialokasikan sambil berjalan. Terlebih Pemkot sudah memiliki UPT Museum di bawah Disbud yang bertanggung jawab penuh atas operasional museum,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya