SOLOPOS.COM - PENGUNJUNG TSTJ- Pengunjung menaiki saat berkunjung ke Taman Satwa Taru Jurug, Solo, Rabu (28/12/2012). (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)

Wisata Solo, para pengunjung TSTJ dinilai masih banyak yang kurang sadar menjaga kebersihan.

Solopos.com, SOLO — Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo berharap para pengunjung lebih bisa menjaga kebersihan di objek wisata tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pengelola masih mendapati pengunjung membuang sampah sembarangan. Banyaknya sampah berserakan membuat kondisi TSTJ kurang nyaman bagi pengunjung.

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengatakan setiap hari libur panjang, jumlah pengunjung di TSTJ naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Banyaknya pengunjung di TSTJ memberikan berkah tersendiri bagi pengelola.

“Kami sengat senang jumlah pengunjung di TSTJ terus meningkat terutama pada libur panjang. Namun, permasalahan sampah masih saja terjadi,” ujar Bimo saat ditemui Solopos.com, Minggu (30/10/2016).

Menurut Bimo, kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Sampah plastik dan kertas dibuang di sembarang tempat di dalam kawasan TSTJ.

“Kami sebenarnya sudah menyediakan tempat sampah di banyak lokasi. Bahkan kami baru saja menambah 130 tempat sampah, tetapi hasilnya tetap saja ada pengunjung yang buang sampah sembarangan,” kata dia.

Manajemen TSTJ memasang tulisan larangan buang sembarangan di lokasi tempat istirahat pengunjung. Pemasangan tulisan tersebut sedikit efektif menyadarkan pengunjung agar menjaga kebersihan.

“Sampah di TSTJ per hari mencapai satu truk yang terdiri atas sampah sisa makanan hewan dan pengunjung. Kami mendata sampah plastik yang paling banyak,” ujar dia.

Ia mengatakan TSTJ sebagai kawasan konservasi, lahan hijau, dan rekreasi harus benar-benar dijaga kebersihannya. TSTJ kalau sampai kotor penuh sampah dapat mengancam keberlangsungan status kawasan konservasi.

“Kami harus menjaga kebersihan TSTJ karena berkaitan langsung dengan status kawasan konservasi. Jangan sampai hewan di TSTJ memakan sampah plastik,” kata dia.

Ia menjelaskan keterbatasan jumlah tenaga kebersihan membuat manajemen harus bekerja sama dengan pihak lua seperti TNI membersihkan lingkungan TSTJ. Pada Minggu, 100 orang dari Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan serta 75 orang dari Brigif 6/2 Kostrad di Palur, Mojolaban, Sukoharjo melaksanakan bersih-bersih TSTJ.

Kegiatan tersebut masuk bagian dari program bersih, rapi, dan asri yang dicanangkan pengelola TSTJ. “Kami setiap tiga bulan sekali mengadakan program bersih-bersih di TSTJ. Sasaran kegiatan tersebut membersihkan kawasan TSTJ, kandang hewan, dan Sungai Bengawan Solo,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang pengunjung TSTJ, Harun, meminta agar pengelola menempatkan petugas untuk mengawasi pengunjung agar tidak buang sampah sembarangan. Selain itu, jumlah tempat sampah diperbanyak untuk memudahkan warga membuang sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya