SOLOPOS.COM - Siswa Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Solo melihat koleksi keris saat mengunjungi Museum Keris Nusantara, Solo, Jumat (6/10./2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Museum Keris Nusantara di Solo akan mendapatkan hibah sebanyak 1.500 bilah keris.

Solopos.com, SOLO — Koleksi Museum Keris Nusantara bakal bertambah dengan adanya rencana hibah 1.500 keris dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebagian keris tersebut merupakan hasil sitaan bea cukai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo segera mengirim surat ke Kemendikbud untuk mengambil keris tersebut. “Keris-keris ini akan semakin menambah koleksi dari Museum Keris,” katanya kepada wartawan, Kamis (23/11/2017).

Rudy mengatakan akan melibatkan kurator keris dalam menata koleksi hibah tersebut termasuk saat mengambil keris di Kemendikbud guna memastikan sejarah keris yang akan dibawa pulang Pemkot. Nantinya proses pengiriman keris akan menggunakan jalur darat setelah pengecekan terlebih dahulu oleh kurator. (Baca: Ditunggu-tunggu, Keris Presiden Jokowi Belum Juga Tiba di Museum Keris)

Selain keris hibah hasil sitaan Bea dan Cukai, Pemkot juga sudah mengajukan surat kepada pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda. “Kami tertarik untuk merawat artefak keris yang diserahkan Belanda ke pemerintah [Indonesia],” kata dia.

Pemkot Solo kini masih menunggu pemulangan 1.500 artefak keris itu dari Negeri Kincir Angin tersebut. Harapannya, pemerintah pusat menyetujui permohonan Pemkot Solo untuk merawat keris-keris tersebut.

Keberadaan Museum Keris, menurutnya, sangat penting sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat tentang dunia perkerisan. Keris tersebut merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Bahkan, The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNSECO) juga telah menetapkan keris sebagai warisan kebudayaan dunia yang berasal dari Indonesia.

“Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda terdapat keris yang bernilai tinggi, baik dari sisi seni maupun sejarah. Kami juga tunggu keris hibah dari Presiden Jokowi,” katanya. (Baca: Koleksi Museum Keris Nusantara Dijaga 36 Kamera CCTV)

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Pemkot Solo, Kinkin Sultanul Hakim, mengatakan semua keris dari pemerintah pusat ini akan dipajang di Museum Keris. Dengan tempat yang terbatas, Disbud akan memajangnya secara bergantian sehingga semua koleksi bisa dinikmati oleh para pengunjung museum.

“Koleksi Museum Keris secara temporer akan diganti. Ini untuk mengantisipasi kebosanan pengunjung saat berkunjung ke Museum Keris,” katanya.

Dia tidak ingin koleksi yang dipamerkan monoton sehingga membuat pengunjung bosan mengunjungi Museum Keris. Karena itu, akan dibuat program agar koleksi museum variatif dan secara temporer tiap tiga bulan memamerkan koleksi masterpiece yang berbeda-beda.

Berdirinya Museum Keris Nusantara merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Solo terhadap pelestarian budaya, khususnya keris. Museum Keris berdiri di atas lahan milik Pemkot, yakni HP nomor 26 seluas 6.968 meter persegi (m2) dan dibangun multiyear mulai tahun 2013 hingga 2016 dengan menggunakan anggaran dari APBN maupun APBD.

Pembangunan fisik menggunakan anggaran APBN. Tahap pertama dimulai 2013 dengan menelan anggaran Rp7,9 miliar, kemudian pada 2014 menelan anggaran Rp5,5 miliar dan 2015 senilai Rp8,6 miliar.

Sedangkan dari APBD Kota Solo dianggarkan Rp1,3 miliar, ditambah corporate social responsibility (CSR) dari K.P.A. Wiwoho Basuki Tjokro Hadiningrat senilai Rp1,4 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya