SOLOPOS.COM - Air terjun dan sungai buatan di Taman New Balekambang, Selasa (28 Juni 2016) (Mariyana Ricky/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Taman Balekambang menarik minat investor yang ingin membuat museum kupu-kupu.

Solopos.com, SOLO — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengembangkan Taman Balekambang sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Kota Bengawan mendapat respons dari investor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di Dinas Pariwisata (Disparta) Solo, ada investor yang tergerak menanamkan modal hingga Rp36 miliar untuk mengembangkan Taman Balekambang menjadi wahana wisata. Investor tersebut adalah PT Tuye Maris yang beralamat di Ruko Maris Square Jl. Sarwo Edhie Wibowo A 12, Magelang, Jateng.

PT Tuye Maris menawarkan konsep pengembangan Taman Balekambang dibuat menjadi lima wahana. PT Tuye Maris ingin memanfaatkan lahan Taman Balekambang seluas kurang lebih 98.000 meter persegi menjadi wahana wisata dengan kelengkapan berupa wahana air, wahana edukasi, wahana outbond, wahana bermain, dan kuliner Nusantara.

PT Tuye Maris telah memaparkan rencana pengembangan wahana wisata Balekambang kepada Pemkot pada 2016 lalu. Kepala Disparta Solo, Basuki Anggoro Hexa, mengatakan Pemkot pada dasarnya membuka pintu lebar-lebar terhadap investor.

Dia menuturkan Pemkot telah memberikan petunjuk kepada PT Tuye Maris untuk segera menyusun dokumen feasibility study (FS) terkait rencana pengembangan wahana wisata Balekambang. Hexa menegaskan pengembangan Taman Balekambang ke depan tidak boleh mengubah fungsi utamanya sebagai kawasan budaya dan konservasi, seperti menjadi paru-paru kota, ruang publik, tempat rekreasi serta edukasi.

Investor melihat ada potensi di area Taman Balekambang yang bisa dikembangkan. Menurut Hexa, pada dasarnya Wali Kota welcome. Menurut petunjuk dari Pemkot, investor harus membuat FS terlebih dulu. (Baca juga: Wali Kota Izinkan Investor Kembangkan Taman Balekambang, Tapi…)

“Kalau serius, mereka mungkin sedang menyusun FS. Yang perlu diperhatikan, di Balekambang kan sudah ada DED penataan ulang kawasan. Area Balekambang lebih diutamakan untuk kegiatan ke arah pelestarian budaya. Sekarang kan ada pentas ketoprak dan Ramayana. Pengembangannya ya ke sana,” kata Hexa saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (19/4/2017).

Berdasarkan informasi yang tertera dalam dokumen yang diterima Disparta Solo, PT Tuye Maris menawarkan investasi di Taman Balekambang untuk pembenahan fasilitas umum mencapai Rp9,64 miliar, penyediaan wahana edukasi mencapai Rp5,19 miliar, wahana bermain mencapai Rp9,6 miliar, wahana outbond mencapai Rp1,19 miliar, serta wahana kuliner mencapai Rp11,03 miliar. Total nilai anggaran tersebut mencapai Rp36,67 miliar.

Hexa menuturkan ada banyak objek wisata yang ingin dibangun investor di Taman Balekambang. Dia mencontohkan PT Tuye Maris di wahana edukasi, berencana menyediakan museum kupu-kupu, taman burung, taman kelinci, dan berfoto dengan fauna.

Di wahana bermain, mereka menawarkan penyediaan wahana air, hiburan rakyat, taman lampion, eksterior tematik, panggung terbuka, merchandise, serta costume booth. Sedangkan di wahana outbond, rencananya disediakan sarana play ground, trees bridge, flying fox, hingga rumah pohon. Di wahana kuliner ditawarkan adanya rumah makan seafood, pusat kuliner, dan kafe.

Ditemui terpisah di ruang kerjanya, Kepala UPTD Kawasan Wisata Taman Balekambang, Sumeh, menyatakan sudah ada investor yang menawarkan diri bekerja sama mengembangkan Taman Balekambang. Dia mengatakan jika para investor tersebut serius bekerja sama, semestinya segera mengurus perizinan kepada Pemkot. Sumeh yakin dengan adanya wahana baru, jumlah pengunjung Taman Balekambang akan terus bertambah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya