SOLOPOS.COM - Pintu Utara Taman Balekambang Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, investor dari Sittex berminat kembangkan Taman Balekambang.

Solopos.com, SOLO — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengembangkan Taman Balekambang sebagai sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan di Kota Bengawan direspons investor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, mengungkapkan saat ini sudah ada investor yang tergerak menanamkan modal untuk mengembangkan Taman Balekambang.

“Ada investor dari Sittex [Solo Investment Trade and Tourism Expo 2016] yang tertarik ikut mengembangkan Taman Balekambang. Saat ini masih dalam taraf penjajakan,” jelas Eny saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (8/11/2016).

Dia belum bisa membeberkan asal serta data detail investasi yang akan ditanamkan investor tersebut. Namun, Eny memberikan gambaran pengembangan Taman Balekambang ke depan tidak mengubah fungsi utamanya sebagai paru-paru kota, ruang publik, tempat edukasi, sekaligus rekreasi.

“Prinsipnya pengembangan tidak mengutak-atik hutan kota yang sudah ada. Pengembangan nantinya diarahkan dengan penambahan daya tarik. Misalnya lampu-lampu, penggarapan panggung, dan lain sebagainya,” terangnya.

Eny menjelaskan selama ini peluang potensi pengembangan Taman Balekambang masih terbuka lebar. Sejak selesai direvitalisasi pada 2009 lalu, taman kota ini dibuka untuk umum setiap hari pukul 06.00 WIB-18.00 WIB dan dibuka insidental pada malam hari saat ada acara atau kegiatan.

“Kalau tidak ada acara pada malam hari, taman ditutup. Salah satu arah pengembangannya, nanti [Taman Balekambang] bisa menjadi salah satu destinasi wisata malam hari di Solo. Dari hasil riset kami, banyak wisatawan yang ingin sekadar jalan-jalan malam selain berwisata kuliner di sini,” paparnya.

Menurut Eny, pilihan wisata malam di Kota Bengawan masih butuh dikembangkan. “Selama ini pilihan yang tetap ada pentas wayang orang, ketoprak, dan sendratari Ramayana. Sebagian besar latarnya seni tradisi yang punya segmen khusus. Kami ingin mengakomodasi yang lain juga sebagai pelengkap. Diharapkan waktu tinggal wisatawan di Solo bisa lebih lama,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Kawasan Wisata Taman Balekambang, Endang Sri Murniyati, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, mengatakan selama ini respons masyarakat menikmati ruang publik tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

Dia mencatat, pada 2013 lalu jumlah pengunjung mencapai 1,53 juta. Jumlah pengunjung meningkat pesat pada 2014 dengan total 2,44 juta. Sedangkan pada 2015 lalu, Taman Balekambang disinggahi 2,69 juta orang.

Endang menyambut baik rencana pengembangan Taman Balekambang dengan menggandeng investor untuk mengoptimalkan pengelolaan ruang publik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya