SOLOPOS.COM - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, taman lampion mulai digarap di Taman Jurug.

Solopos.com, SOLO — Investor mulai menggarap taman lampion atau Jurug Festival of Lights di area komersial Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo sejak dua pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain mempersiapkan puluhan lampion aneka bentuk dan jenis, investor PT Cikal Bintang Bangsa Jakarta juga memperbaiki berbagai infrastruktur di taman satwa yang juga dikenal sebagai Solo Zoo tersebut.

Pantauan di TSTJ, Rabu (27/9/2017), investor yang pada tahap I menggelontorkan dana Rp15 miliar memperbaiki jalan di sebelah utara loket masuk. Lokasi bekas panggung yang ada di sebelah timur jalan utama tersebut sedang dibenahi. Selain diratakan, investor juga memasang rangka dan atap berbahan logam yang akan dijadikan arena bom-bom car.

Jalan berundak menuju wahana gajah tunggang juga diperbaiki. Di muka jalan berundak itu sudah dipasang lampion dengan bentuk semacam gapura, lengkap dengan lampion bentuk kelinci. Lampion senada dipasang di pintu masuk kandang burung.

Berbagai lampion aneka bentuk dan ukuran sedang disiapkan di selatan jalan. Lampion terbesar berbentuk ular naga versi Tiongkok berwarna dominan kuning dengan sisik warga merah.

Direktur TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengatakan memorandum of understanding (MoU) antara TSTJ dengan PT Cikal Bintang Bangsa Jakarta sudah dilaksanakan pada 2 Agustus 2017.

Sesuai kesepakatan, investor akan membuat berbagai wahana seperti taman lampion, air mancur menari (dancing fountain), festival makanan (food court, kafe dan coffee shop), aneka permainan, night floating market dan rest area.

“Investor langsung action dengan perbaikan jalur masuk. Hal itu tentu akan membuat nyaman pengunjung,” ujar dia, Rabu siang.

Pengawas proyek PT Cikal Bintang Bangsa, Harjoko, mengatakan pihaknya fokus mengerjakan proyek infrastruktur di TSTJ. Salah satu tugas besar adalah memperbaiki jalur pejalan kaki di sekitar danau.

“Jalur lama sudah hancur sehingga kami perlu memperbaikinya,” kata dia. Saat ini baru sekitar 25 pekerja yang mengerjakan proyek infrastruktur. Namun, untuk mengejar target penyelesaian sebelum 25 Desember 2017, ia akan menambah hingga 50 pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya