SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisatawan mancanegara di Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Wisata Solo diharapkan bisa menarik sedikitnya 4,5 juta wisatawan.

Solopos.com, SOLO—Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo mengincar 4,5 juta wisatawan sepanjang 2016. Predikat Solo sebagai kota destinasi wisata kuliner diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Bengawan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Eny Tyasni Suzana, menuturkan target wisatawan tersebut lebih banyak ketimbang realisasi pada 2015. Tahun lalu, ada sekitar 4,2 juta wisatawan yang mengunjungi Solo. Jumlah tersebut melampaui target yang yang ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sebanyak 4,1 juta wisatawan.

“Kami optimistis jumlah wisatawan semakin banyak. Apalagi semakin banyak pilihan yang disuguhkan di Solo, tidak hanya wisata belanja, event, budaya, bahkan kuliner,” tuturnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (21/3/2016).

Disbudpar mencatat year on year Februari ada pertumbuhan wisatawan. Jumlah total wisatawan hingga Februari 2016 ada sebanyak 617.489 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 613.034 wisatawan domestik dan 4.455 wisatawan mancanegara (wisman).

Sementara, capaian kunjungan pada Februari 2015 sebanyak 615.062 wisatawan. Jumlah itu terdiri atas 612.457 wisatawan domestik dan 2.605 wisman.

Menurutnya, capaian tersebut cukup menggembirakan. “Saat low season yang biasa terjadi pada awal tahun, ini sudah sangat bagus. Target kami 4,5 juta wisatawan, tetapi dua bulan sudah 617.489 orang,” paparnya.

Hingga saat ini dia terus berupaya untuk mendorong kunjungan wisman ke Solo. Salah satunya melalui event religi dan bekerja sama memperbanyak penerbangan langsung ke Solo.

Tahun ini, dia menargetkan jumlah wisman bisa mencapai 40.000 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan ketimbang target 2015 sebanyak 44.000 wisman. Sementara capaian wisman tahun lalu sekitar 36.000 orang.

Menurutnya, penurunan wisman tersebut diakibatkan karena kondisi ekonomi global yang terjadi pada tahun lalu. Selain itu, sejumlah maskapai memangkas direct flight ke Solo.

Wisman yang hendak ke Solo harus turun
ke Jogja ataupun Semarang dan menempuh jalur darat saat ke Solo. Hal itu membuat Pemkot kesulitan mencatat wisman yang masuk ke Solo.

Eny memperkirakan jumlah wisman yang sesungguhnya lebih banyak ketimbang yang tercatat. “Wisman yang lewat jalur darat biasanya sulit dipantau. Kami juga berupaya mendata wisman yang menginap di hotel. Tapi banyak hotel yang tidak melaporkan jumlah wisman, padahal sudah kami jemput bola, namun ya belum melaporkan,” tuturnya.

Sementara, data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk Bandara Adi Soemarmo pada Januari 2016 tercatat 465 orang. Jumlah tersebut menurun 41,21% ketimbang Desember 2015 yang mencapai 791 orang.

“Jumlah wisman pada Januari 2016 juga mengalami penurunan sebesar 14,52 persen dibandingkan Januari 2015 yang mencapai 544 orang,” tutur Kepala BPS Solo, R. Bagus Rahmat Susanto, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor setempat, belum lama ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya