SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa ISI Solo membuat mural (Facebook.com)

Wisata Solo yakni terkait budaya dan pariwisata disiapkan terlaksana pada 2017 sebanyak 51 event.

Solopos.com, SOLO — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo menyusun draf Calendar Event 2017 yang menampilkan rencana penyelenggaraan 51 event budaya dan pariwisata untuk bisa terlaksana pada 2017 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Draf tersebut dibahas dengan para penggagas atau pelaksana event serta berbagai pihak terkait di bidang budaya dan pariwisata dalam focus grup discussion (FGD) penyusunan Calendar Event 2017 di Balai Tawang Arum, Balai Kota Solo, Selasa (8/11/2016).

Kepala Disbudpar Solo, Eny Tyazni Suzana, menargetkan Calendar Event 2017 siap dipublikasikan paling lambat pada pekan pertama Desember mendatang. Dia mengakui penyusunan calendar event pada tahun ini sedikit terlambat.

Pada tahun-tahun sebelumnya calender event bisa diterbitkan paling lambat pada November. Eny berkomitmen segera kembali menata draf Calendar Event 2017 setelah mendapat beberapa masukan saat FGD kali ini.

“Kalender event sangat diperlukan untuk promosi kota Solo. Kalender event bisa digunakan untuk mengundang masyarakat dari berbagai daerah hingga luar negeri supaya datang ke Solo. Penerbitan kalender event tahun ini agak molor. Kami baru bisa menggelar FGD kali ini. Tapi kami yakin awal Desember kalender event sudah fix dan bisa dipublikasikan,” kata Eny saat ditemui setelah FGD, Selasa.

Eny menyampaikan dari 51 event budaya yang tertera dalam draf Calender Event 2017, 30 event termasuk event pariwisata yang dibuat untuk menjadi magnet bagi wisatawan, sedangkan 21 event lainnya merupakan event budaya yang digelar sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus juga menjadi magnet bagi wisatawan.

Eny menyatakan hanya ada satu event baru yang disiapkan untuk diselenggarakan pada 2017. Event baru tersebut bertajuk Soloist Solo yang direncanakan terselenggara saat peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 mendatang.

Soloist Solo diwujudkan dalam bentuk kegiatan street art dengan melukis mural atau grafiti pada bangunan yang berada di sepanjang Jl. Slamet Riyadi mulai dari Purwosari sampai Gladak.

“Kami akan bikin street art terpanjang bukan hanya skala Nasional tapi mungkin skala dunia. Kami akan memoles bangunan di sepanjang Jl. Slamet Riyadi dari Purwosari hingga Gladak. Kalau kanan kiri bangunan yang disasar, berarti bisa mencapai 10 kilometer. Kalau sekarang pada malam hari toko tutup, kawasan Slamet Riyadi pasti sepi tidak ada apa-apa,” jelas Eny.

Eny menegaskan event Soloist Solo mampu menjawab pertanyaan masyarakat luar daerah yang mempertanyakan ada apa saja di Solo pada malam hari. Setelah bangunan dilukis, dia yakin kawasan Slamet Riyadi menjadi sasaran baru para wisatawan. Bukan hanya tembok, pintu toko juga bakal dilukis mural atau grafiti sehingga saat toko tutup, gambar bisa dilihat jelas menghiasi kawasan Slamet Riyadi.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, meminta event budaya dan pariwisata di Solo digarap dan dipromosikan dengan serius sehingga mampu menarik minat wisatawan. Jika kegiatan pariwisata maju dan berkembang, lanjut dia, akan mampu menggerakan perekonomian masyarakat Solo. Purnomo meminta berbagai pihak ikut mempromosikan atau menyebarkan calendar event secara luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya