SOLOPOS.COM - Sugiman, warga sekitar Kali Pepe yang mengoperasikan perahu wisata. (Irawan Sapto Adi/JIBI/Solopos)

Seorang warga menyediakan jasa susur Kali Pepe Solo menggunakan perahu kayu dengan tarif Rp7.000/orang.

Solopos.com, SOLO — Proyek penataan Kali Pepe dengan menyediakan wahana wisata air di Kota Solo membawa berkah bagi masyarakat setempat. Sugiman, 60, menyediakan perahu untuk memfasilitasi keinginan masyarakat menjajal sensasi menyusuri Kali Pepe.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga Kampung Limolasan RT 001/RW 004 Kelurahan Sudiroprajan, Jebres, tersebut kini memanfaatkan dermaga baru yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) di belakang Kantor Radio PTPN untuk mengangkut penumpang. (Baca: Wisata Air Kali Pepe akan Dilengkapi  4  Dermaga)

Sugiman melayani penumpang menggunakan perahu kayu miliknya. Namun, dia belum bisa rutin melayani penumpang setiap hari. Sugiman akan berangkat menuju dermaga jika kondisi muka air Kali Pepe tengah naik.

Dia tidak akan melayani penumpang jika kondisi air sungai tengah surut karena perahu bisa kandas. Jika muka air Kali Pepe tengah naik, Sugiman bakal berangkat dari rumah menuju dermaga pada pukul 07.00 WIB.

Di sana, dia akan menanti datangnya penumpang hingga sore. Sugiman menyebut minat masyarakat tergolong tinggi untuk bisa merasakan sensasi naik perahu di Kali Pepe. Sejak tiga pekan lalu beroperasi dengan ngetem di dermaga belakang Kantor Radio PTPN, dia selalu memperoleh penumpang.

Bahkan dalam beberapa kali kesempatan, Sugiman mendapati situasi warga rela mengantre untuk dapat menaikki perahunya. Sugiman mengatakan hampir semua penumpang perahunya masih termasuk warga sekitar Kali Pepe. Belum ada warga luar daerah yang sengaja datang untuk berwisata di Kali Pepe dengan menumpang perahunya.

Sugiman tidak mematok besaran tarif kepada masyarakat yang ingin diantar menyusuri Kali Pepe dengan perahunya. Dia menyebut para penumpang boleh saja memberinya upah senilai Rp5.000/orang atau Rp7.000/orang. Namun, kebanyakan penumpang kini membayar Rp7.000/orang.

Dengan membayar uang segitu, para penumpang akan diantar Sugiman menyusuri Kali Pepe dengan jarak kurang lebih 0,5 kilometer (km) dari dermaga. Per perjalanan, Sugiman bisa mengantar 10 penumpang sekaligus sesuai dengan kapasitas perahu kayunya.

“Kali Pepe sudah ditata bagus. Pemerintah juga membuat dermaga di belakang PTPN yang bisa saya manfaatkan untuk mengangkut penumpang. Kondisi dermaga itu jauh lebih layak ketimbang kondisi tangga akses tutun ke kali yang ada di samping Kreteg Gantung, Loji Wetan. Jadi masyarakat juga tidak ragu-ragu lagi saat ingin naik perahu,” jelas Sugiman saat berbincang dengan Solopos.com di bantaran Kali Pepe wilayah Sudiroprajan, Rabu (27/12/2017) pagi.

Sugiman menyampaikan untuk bisa mengembangan wisata air di Kali Pepe, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus kerja ekstra. Dia menyarankan Pemkot untuk tegas memberikan sanksi kepada warga yang kedapatan membuang sampah ke sungai.

Sugiman mengaku masih kerap menemukan sampah beredar di aliran Kali Pepe. Selain sampah, menurut dia, Pemkot juga harus memperhatikan keberadaan lumpur tinja yang masih dibuang ke sungai. Keberadaan dua hal itu dinilai bisa menghambat promosi keberadaan wisata air di Kota Bengawan.

“Tujuan awal saya membuat perahu ini kan untuk mempermudah proses pembersihan sungai. Saya jadi bisa dengan mudah mengambil sampah di tengah sungai atau membersihkan tebing sungai. Hingga kini pun perahu saya gunakan untuk kepentingan itu. Penyediaan wisata air hanya menjadi sampingan. Ya, saya kan tinggal di bantaran Kali Pepe. Saya juga merasa bertanggung jawab atas kebersihan sungai yang sekarang masih banyak sampah dan limbah rumah tangga,” jelas Sugiman.

Sugiman menambahkan untuk memperlancar wisata air di Kali Pepe, Pemkot juga harus mengatur volume air. Pemkot harus mengalirkan air dari Kali Anyar untuk menambah volume air di Kali Pepe. Setelah itu, Pemkot mesti membangun bendungan di dekat dermaga.

Jika tidak demikian, wahana wisata air sulit direalisasikan. Perahu hanya bisa beroperasi saat muka air Kali Pepe naik pada musim penghujan. Sedangkan pada musim kemarau, perahu tidak bisa dioperasikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya