SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan mengunjungi Kampung Pelangi Wonosari, Randusari, Semarang, Jateng, Sabtu (20/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Yulius Satria Wijaya)

Wisata Solo, kampung warna-warni di Cinderejo dirancang untuk mewujudkan Gilingan sebagai kampung wisata.

Solopos.com, SOLO—Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gilingan, Banjarsari, Solo, mematangkan rencana pembuatan kampung warna-warni di Kampung Cinderejo, seputar bangunan jembatan layang (sky bridge) penghubung Terminal Tipe A Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua LPMK Gilingan, Hari Mulyadi, mengatakan pengurus LPMK Gilingan sudah menyampaikan gagasan pembuatan kampung warna-warni kepada Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Hari menyebut warga tengah menyusun proposal permohonan bantuan dana pengembangan kampung wisata di Gilingan untuk diajukan ke Pemkot Solo.

“Pak Rudy mendukung sekali gagasan itu karena dianggap untuk kebaikan rakyat. Kami hanya belum bisa menyelesaikan pembuatan desain pengembangan kampung wisata. Desain masih dibikin, termasuk soal rincian estimasi anggaran yang diperlukan,” kata Hari saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (6/6/2017).

Hari menuturkan warga Gilingan antusias membuat destinasi wisata baru di Kota Solo. Selain kampung warna-warni, warga juga merancang penyelenggaraan pasar malam di Gang Jalak yang berada di bawah bangunan sky bridge.

“Kami tentu butuh dana untuk merealisasikan gagasan pengembangan kampung wisata, termasuk saat memasuki tahap persiapan seperti sekarang ini. Kami ingin mengembangkan kampung wisata ekonomi kreatif sehingga tidak sama dengan destinasi wisata yang ditawarkan di Laweyan, Baluwarti, maupun Kauman,” jelas Hari.

Selain mengecat rumah, warga Gilingan berniat memasang lampu menari di bawah bangunan sky bridge. Hari mengatakan lampu menari tersebut nantinya bisa dinyalakan setiap malam Minggu sehingga menarik perhatian masyarakat untuk datang ke Gang Jalak.

Warga Gilingan akan lebih dulu meramaikan Gang Jalak dengan menggelar dagangan berupa makanan maupun barang kerajinan. Hari berharap warga Gilingan bisa memperoleh dana hibah dari Pemkot untuk pengembangan kampung wisata baru.

“Tiang pemancang sky bridge yang berukuran jumbo juga rencananya kami mural. Pengembangan kampung wisata di Gilingan juga sekaligus akan menyasar Kali Pepe yang tengah dibenahi. Kali Pepe bisa dioptimalkan untuk tempat pancingan. Jadi warga dari RW 001 sampai RW 009 di Gilingan akan terlibat dan mendapat imbas positif dari pengembangan kampung wisata ini,” ujar Hari.

Lurah Gilingan, Joko Partono, telah mengetahui rencana warga yang ingin mengenbangkan kampung wisata di Gilingan. Dia menyebut warga ingin Gang Jalak yang berada di bawah bangunan sky bridge dimanfaatkan sebagai lokasi penyelenggaraan pasar malam menyerupai kegiatan Night Market Ngarsopuro.

Alasan warga mengusulkan penyelenggaraan pasar malam agar situasi Gang Jalak tidak kian mencekam sepi setelah tertutup sky bridge. Selain itu juga untuk meningkatkan perekonomian warga.

“Bayangan warga apabila rumah di Kampung Cinderejo sudah dicat warna-warni bisa menarik wisatawan. Wisatawan bisa menyaksikan rumah warga dari bangunan sky bridge. Gagasan pengembangan kampung wisata ini memang muncul setelah pembangunan sky bridge. Kami pemerintah kelurahan mendukung penuh rencana warga. Seetidaknya semua warga harus bersepakat,” terang Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya