Wisata Solo disokong keberadaan Museum Radya Pustaka yang menyimpan benda-benda kuno bekal bernostalgia ke masa lalu.
Solopos.com, SOLO – Liburan Lebaran 2015 banyak dimanfaatkan pemudik untuk berkunjung ke tempat wisata. Museum Radya Pustaka di Jl. Brigjen Slamet Riyadi, Kota Solo, sempat menjadi sasaran wisata pemudik meskipun baru buka kembali setelah H+3 musim mudik Lebaran 2015.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Beberapa benda kuno di museum yang didirikan oleh Raden Adipati Sosrodiningrat IV itu mampu membawa pengunjung bernostalgia ke zaman dahulu. Seperti yang dirasakan Susanti dengan keluarganya, saat menyaksikan koleksi mata uang kuno Museum Radya Pustaka.
Pengunjung asal Semarang itu mengaku dirinya merasa bernostalgia ke masa kanak-kanak. Ia pun mengaku senang saat berkunjung ke Museum Radya Pustaka untuk kali pertama, Selasa (23/7/2015).
“Mbiyen awake dhewe ngalami dhuwit kayak ngene, ya? Kelingan ndek cilik [dulu, kita menjumpai uang semacam ini ya? teringat masa kecil],” kata ibu mertua Susanti kepadanya seraya tertawa kecil. Wanita setengah baya itu menunjuk koin-koin Indonesia dengan bermaksud memperlihatkan kepada cucu lelaki yang turut serta menyaksikan mata uang kuno.
Museum Radya Pustaka ini memiliki banyak koleksi buku kuno, senjata kuno, topeng, arca, wayang, gamelan dan benda-benda lainnya tinggalan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ada beberapa koleksi buku berbahasa Jawa yang disimpan tersendiri di Perpustakaan Kuno pada ruang ketiga Museum Radya Pustaka.
Untuk koleksi buku berbahasa Indonesia dan asing berada di ruangan Kapustakan yang terletak dalam ruang ruangan kelima.
Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagio, mengungkapkan kini museum memiliki penerangan yang cukup memadai jika dibandingkan sebelum renovasi tahun 2013 lalu. Kendati demikian, museum masih memerlukan tempat khusus untuk koleksi arca yang saat ini hanya dapat ditempatkan di lorong sepanjang pintu keluar, Rabu (24/7/2015). (Fitria Julestri/JIBI/Solopos.com)