SOLOPOS.COM - Loko uap D52099 dan loko uap D1410 yang didatangkan dari Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta terparkir di Stasiun Purwosari, Solo, Kamis (23/2/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, dua lokomotif uap kuno dari Museum TMII belum difungsikan.

Solopos.com, SOLO — Dua lokomotif uap kuno yang didatangkan dari Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) hingga kini belum difungsikan. Kedua lokomotif itu terparkir di Stasiun Purwosari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan, Kamis (23/2/2017) pagi, dua lokomotif uap buatan Jerman tersebut diparkir berhadap-hadapan di rel sebelah utara Stasiun Purwosari. Lokomotif D52099 diparkir menghadap ke timur, sedangkan lokomotif D1410 diparkir menghadap ke barat. Kedua kereta uap itu diparkir di bagian rel yang tidak memiliki atap. Tidak ada aktivitas mekanik yang memperbaiki lokomotif.

Saat dimintai konfirmasi, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, belum bisa memastikan kapan dua lokomotif kuno itu bisa dioperasikan untuk menunjang akomodasi pariwisata di Solo.

Dia mengakui belum ada perbaikan berarti pada dua lokomotif yang didatangkan dari Museum Transportasi TMII pada November 2016 lalu tersebut.

“Proses perbaikan belum. Saya yakin setelah diperbaiki nanti kereta uap bisa dihidupkan kembali untuk keperluan pariwisata. Operasional kereta uap menunggu perbaikan dulu. Sekarang belum bisa dijalankan,” kata dia, Kamis.

Eko menyatakan dua lokomotif kuno belum diperbaiki karena terkendala ketersediaan anggaran. Dia menyebut sumber dana perbaikan belum pasti apakah dari pemerintah pusat, PT KAI, atau Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

“Belum ada rapat. Kami juga baru selesai untuk penyediaan angkutan Natal dan tahun baru. Nanti kami pasti akan membangun koordinasi dengan pusat dan Pemkot untuk membahas perbaikan dan operasional lokomotif,” papar Eko.

Disinggung soal teknis perbaikan dua lokomotif kuno berbahan bakar kayu dan batu bara itu, Eko mengatakan, PT KAI masih punya beberapa ahli kerata uap dari Ambarawa. Dia menuatakan perbaikan akan lebih mudah dan cepat dilakukan mengingat kedua lokomotif sudah berada di Solo. Keberadaan kedua lokomotif uap itu untuk mendampingi Sepur Klutuk Jaladara yang telah beroperasi sejak 2009.

“Selama ini Jaladara beroperasi tanpa cadangan. Padahal kondisi kereta tidak terlalu bagus lantaran usianya yang sudah lebih dari seabad. Wisatawan beberapa kali harus kecewa saat Jaladara harus masuk depo lantaran butuh perbaikan,” jelas Eko.

Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, juga belum bisa memastikan kepastian operasional dua kereta uap yang didatangkan ke Solo dari Museum Transportasi TMII. Dia menyatakan, Dishub pada 2017 ini hanya menganggarkan dana untuk sewa pengelolaan Sepur Klutuk Jaladara kepada PT KAI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya