SOLOPOS.COM - Taman Pelangi Jurug Solo saat malam tahun baru 2018 (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Air mancur menari atau dancing fountain di TSTJ Solo akan berhenti beroperasi selama bulan untuk proses perbaikan.

Solopos.com, SOLO — Pengunjung Taman Pelangi Jurug tak akan bisa menikmati keindahan air mancur menari atau dancing fountain selama satu bulan ke depan. Pengelola Taman Pelangi bakal membenahi wahana di tengah danau itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai kompensasi, harga tiket masuk Taman Pelangi turun menjadi Rp15.000 pada hari biasa dan Rp20.000 di hari libur. Direktur PT Cikal Bintang Bangsa selaku pengelola Taman Pelangi TSTJ, Agung Riyadi, menepis anggapan pembenahan Dancing Fountain karena wahana itu sempat mati pada Minggu (21/1/2018) malam lalu.

Air mancur menari sempat tak berfungsi selama beberapa jam sehingga menimbulkan ketidakpuasan pengunjung yang berujung pengembalian uang tiket. “Bukan soal itu [air mancur menari sempat tak beroperasi]. Tapi memang sudah kami rencanakan sejak awal untuk pembenahan,” kata Agung saat jumpa pers kepada wartawan di ruang rapat Asisten Administrasi Pembangunan Setda Solo, Jumat (26/1/2018).

Dia menjelaskan matinya air mancur menari pada Minggu malam itu disebabkan persoalan genset. Manajemen sengaja mematikan air mancur menari agar daya kelistrikan yang masih tersisa tetap bisa digunakam untuk menyalakan puluhan lampion.

Baca:

WISATA SOLO : Bikin Penasaran, Taman Pelangi Jurug Sudah Dikunjungi 53.626 Orang

WISATA SOLO : Taman Pelangi Jurug Dibuka, Ini Harga Tiketnya

“Genset mati sekitar pukul 17.00 WIB, setelah diperbaiki air mancur baru bisa menyala pukul 20.40 WIB. Kalau tiket yang dikembalikan kami berikan sesuai harga tiket Rp25.000. Itu pun jumlahnya sedikit, hanya 100-an,” jelasnya.

Pembenahan air mancur menari akan dilaksanakan selama sebulan ke depan sehingga masyarakat untuk sementara waktu tak bisa menikmati Dancing Fountain. Fokus pembenahan adalah danau serta meninggikan posisi dancing fountain.

Pembenahan ini perlu dikerjakan karena ketinggian air danau dinilai terlalu rendah. Ke depannya permukaan dancing fountain akan ditinggikan sehingga lebih baik dan optimal bisa dilihat dari berbagai sudut.

“Harga tiket masuk pun akan diturunkan menjadi Rp15.000 per orang untuk Senin-Jumat. Sementara tiket masuk pada hari libur dan akhir pekan Rp 20.000 per orang,” katanya.

Menurutnya, penghentian operasional Dancing Fountain tak terlalu banyak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung di Taman Pelangi. Manajemen mencatat jumlah pengunjung Taman Pelangi sejak beroperasi 22 Desember lalu mencapai 60.000 orang. Jam operasional Taman Pelangi Jurug mulai 17.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB setiap harinya.

Direktur Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso menambahkan animo masyarakat di Taman Pelangi Jurug sangat tinggi dan mampu mendongkrak jumlah kunjungan ke kebun binatang tersebut. Pembenahan Dancing Fountain ini pun diharapkan dapat menambah kenyamanan bagi pengunjung TSTJ.

“Pengunjung bisa melihat dari berbagai sisi. Ketika ada kerumunan ramai tetep bisa keliatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya