SOLOPOS.COM - Para seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Pemerintah Kelurahan Jebres, dan masyarakat Kota Solo berlatih ketoprak kolosal di pendapa kampus setempat, Kamis (14/9/2017) malam. (Istimewa/Sulistiarini)

Festival Babad Kademangan Jebres digelar Kamis-Minggu (21-24/9/2017).

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 115 seniman bakal tampil dalam pertunjukan ketoprak bertajuk Babad Kademangan Jebres, Sabtu (23/9/2017) malam, di Taman Cerdas Jebres, Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami sudah beberapa kali latihan. Pentas ini adalah bagian dari rangkaian Festival Budaya Babad Kademangan Jebres pada Kamis-Minggu (21-24/9/2017),” papar Lurah Jebres Sulistiarini saat berbincang dengan , di kantornya, Jumat (15/9/2017).

Babad Kademangan Jebres mengisahkan asal muasal daerah yang kini disebut Kelurahan Jebres. Dikisahkan, dalam masa pemerintahan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono (SIKSPB) VI, terdapat seorang prajurit yang tergabung dalam pasukan balkio (laskar telik sandi) bernama Joko Mustopo.

Saat itu, SIKS PB VI mendukung perjuangan Pangeran Diponegoro melawan VOC Belanda. Joko Mustopo dinilai memiliki jasa dalam mendukung perang Pangeran Diponegoro. Sinuhun kemudian memberi penghargaan dengan mengangkatnya sebagai Demang Jebres.

Sulistiarini menjelaskan festival budaya tahun ini adalah festival jilid V. Agenda tahunan itu dilaksanakan untuk melestarikan sejarah yang benar-benar ada di kelurahan tersebut. “Kami juga akan nyekar ke makam Ki Demang Jebres pada Kamis [21/9/2017] malam,” terang dia.

Pada Jumat (22/9/2017) malam, panitia menggelar pentas seni kampung di taman cerdas. Potensi seni yang ada seperti tari, teater, band, dan wayangan dari masyarakat akan dipertontonkan di hadapan publik.

“Festival itu dilanjutkan dengan kirab budaya dari Patung Sukarno-Hatta di RW 017 menuju kantor Kecamatan Jebres pada Minggu [24/9/2017] sore,” terang dia.

Ketua Pokdarwis Jebres, Joko Prasetyo, mengatakan festival itu adalah sarana mengenang kembali budaya dan sejarah yang ada di Jebres. Ia mengatakan tetenger atau penanda yang terkait Festival Babad Kademangan Jebres adalah asli, bukan buatan.

“Kami menyadari event ini belum bisa dijual. Tapi kirab kami harap bisa menggugah kembali potensi yang ada. Rencananya ada 42 laskar yang berakar dari cerita nyata,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya