SOLOPOS.COM - Salah seorang warga sedang melakukan penataan batu-batu di sekitar panggung utama Taman Breksi, Sambirejo, Prambanan beberapa waktu lalu. (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Sleman berupa bukit breksi terus dibenahi.

Harianjogja.com, SLEMAN– Taman Breksi di Desa Sambirejo, Prambanan dinilai belum layak menjadi destinasi wisata baru untuk wilayah Sleman. Padahal, wilayah tersebut ditetapkan sebagai wisata geoheritage.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sambirejo Mujimin mengatakan, untuk menjadi destinasi wisata baru, lokasi wisata tersebut saat ini masih membutuhkan banyak penataan. Saat ini, penataan dilakukan dengan membangun sejumlah fasilitas penunjang di kompleks taman yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.

“Masih banyak yang harus dibenahi sebelum menjadi lokasi wisata baru,” kata Mujimin, Senin (14/3/2016).

Sejak pengelolaan Taman Breksi diserahkan kepada Pemdes Sambirejo, pihaknya membuat rencana penataan. Prioritas utama dalam penataan Taman Breksi adalah penambahan fasilitas seperti MCK, masjid, serta akses  tangga untuk naik turun di tebing. Hal itu dilakukan agar pengunjung dapat nyaman dan aman saat berwisata di Taman Breksi.

“Biasanya banyak pengunjung yang datang tertarik untuk naik ke bagian atas tebing,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penataan panggung. Bagian tersebut disempurnakan. Termasuk membangun talut di sekitar panggung utama. Selain sebagai talut, konstruksi tambahan yang disempurnakan itu juga dapat digunakan sebagai tempat duduk pengunjung.

Mujimin menambahkan, selain sebagai destinasi wisata geoheritage, Taman Breksi juga akan dijadikan sebagai wisata budaya. Agar menarik, penyempurnaan panggung dilakukan sedemikian rupa.

“Panggung utama nanti akan dibuat sebagai media pertunjukan. Misalnya, pertunjukan ketoprak,” kata pria yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Sambirejo itu.

Manfaatkan Danais

Tahap awal penataan, pihaknya memanfaatkan dana keistimewaan tahun lalu sebesar Rp750 juta. Anggaran tersebut termasuk pengadaan fasilitas listrik dan air untuk menunjang operasional Taman Breksi. Untuk menghemat penggunaan dana, pihaknya me­manfaatkan bahan baku lokal berupa batu yang ditambang di sekitar Taman Breksi.

“Batu-batu itu diambil dari bagian yang masih bisa ditambang atau sisa penataan,” katanya.

Pada 2016 ini, pihaknya akan terus melakukan penataan. Menurut rencana, kelanjutan penataan akan dilakukan hingga April mendatang. “Kami juga berharap dari Danais 2016. Besaran dana yang dibutuhkan masih menunggu hasil evaluasi penataan. Kami akan mengajukan sesuai kebutuhan untuk penataan kedua,” ujarnya.

Meski belum menjadi daya tarik wisatawan, namun tingkat kunjungan ke Taman Breksi semakin meningkat. Jika pada hari biasa, jumlah pengunjung hanya belasan orang. Tetapi pada akhir pekan jumlahnya bisa mencapai lebih dari 50 orang.

“Kami yakin, Taman Breksi ini memberikan dampak  positif bagi masyarakat, terutama dalam hal ekonomi. Masyarakat juga tampah peduli terhadap potensi wisata ini. Mereka berharap ke depan pengunjung dapay meningkat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya