SOLOPOS.COM - Wisatawan menyaksikan sejumlah kera menikmati sesaji buah-buahan di Gua Kreo, Semarang, Rabu (13/7/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Insetyonoto)

Wisata Semarang Gua Kreo masih dipadati ribuan pengunjung yang ingin melihat ratusan kera berebut buah dari gunungan Sesaji Rewanda, pada H+6 Idulfitri 1437 H.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ribuan orang pengunjung memadati objek Gua Kreo, Gunungpati, Kota Semarang pada H+6 Lebaran, Rabu (13/6/2016). Pengunjung kebanyakan datang bersama keluarga masing-masing untuk melihat ratusan kera yang bebas berkeliaran di objek wisata tersebut.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Kera-kera di objek wisata Gua Kreo terbilang jinak, tidak mengganggu pengunjung. Wisatawan pun leluasa dan nyaman berbagi makanan seperti kacang dan roti dengan satwa liar itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gua Kreo Asroni menyatakan jumlah pengunjung berdasarkan data karcis tanda masuk  mencapai 2.000 orang. “Pengunjung sebagian besar berasal dari Semarang, memang ada sebagian dari luar kota,” katanya ditemui Semarangpos.com di kantornya.

Dia menambahkan daya tarik objek wisata Gua Kreo adalah kera-kera liar yang jumlahnya sekitar 250 ekor. Kera-kera itu bebas berkeliaran di seputaran gua yang konon pernah disinggahi Sunan Kalijaga itu. “Kera-kera di sini [Gua Kreo] jinak tidak menganggu pengunjung,” imbuhnya.

Sepekan bakda Idulfitri 1437 H, Kamis (13/6/2016), pengunjung objek wisata Gua Kreo juga bisa menyaksikan acara Sesaji Rewanda. Tradisi itu digelar masyarakat setempat itu untuk menghormati jasa para kera terhadap Sunan Kalijaga, sekaligus memberi makan kera agar tidak mengganggu permukiman warga.

Pada acara tersebut disediakan gunungan khusus yang berisi aneka buah-buahan, seperti nanas, pisang, tomat, belimbing dan lainnya yang diperuntukan bagi kera. Kera-kera itu pun seolah sudah mengerti ada sesaji makanan untuk mereka dan mendatangi gunungan yang diletakan di pelataran terbuka guna memakan buah-buahan itu.

Momentum saat para kera memakan buah-buahan tersebut sangat ditunggu-tunggu pengunjung, termasuk pada fotografer, jurnalis foto, dan jurnalis televisi yang bermaksud mengabadikannya. “Acara Sesaji Rewanda ini sudah berlangsung secara turun temurun sejak nenek moyang dulu, sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata sesepuh Gua Kreo, Mbah Sumar.

Menurut Mbah Sumar, jumlah kera di Gua Kreo semula hanya 25 ekor, namun kemudian berkembang biak secara alami hingga mencapai ratusan ekor. “Kera melahirkan di atas pohon, secara alami, tidak ada orang yang membantu,” imbuh lelaki berusia 83 tahun ini.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya