SOLOPOS.COM - Sepasang wisatawan tengah menikmati indahnya panorama alam Waduk Jatibarang dari kawasan Goa Kreo, Gunungpati, Kota Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda Saputra)

Wisata Semarang, salah satunya adalah Gua Kreo yang terletak bersebelahan dengan Waduk Ajibarang di Gunungpati.

Semarangpos.com, SEMARANG – Musim libur Lebaran 2017 telah tiba. Selain melakukan mudik untuk mengunjuki sanak saudara di kampung halaman, tak jarang para pemudik yang datang ke  menyempatkan diri mengunjungi berbagai objek wisata.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Nah, di Semarang ada salah satu wisata yang tak hanya menyajikan panorama keindahan alam, tapi juga sensasi bermain dengan satwa dilindungi yakni, kera. Tempat wisata itu adalah Gua Kreo.

Wisata Semarang

Salah seorang pemancing di Waduk Jatibarang melepaskan lelah dengan memberi makan kera Goa Kreo. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

Gua Kreo terletak di tengah Waduk Ajibarang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati. Dari pusat Kota Semarang jaraknya tak terlalu jauh, yakni sekitar 15-20 menit perjalanan.

Di objek wisata ini, pengunjung akan disajikan keindahan panorama alam dengan latar belakang pemandangan waduk. Tak hanya itu, tempat wisata ini juga menjadi habitat monyet ekor panjang yang konon merupakan piaraan salah satu tokoh penyebar Islam di Pulau Jawa, Sunan Kalijaga.

Beberapa waktu lalu, saat bulan puasa, Semarangpos.com berkesempatan mengunjungi objek wisata ini. Saat sore hari suasana di objek wisata ini tidak terlalu ramai.

Pasar suvenir maupun kuliner yang saat musim liburan ramai dikunjungi pun tampak tutup. Meski demikian, kondisi itu tak lantas mengurangi keseruan berlibur di Gua Kreo.

Goa Kreo Semarang

Salah seorang wisatawan tengah menyusuri jalan setapak menuju Gua Kreo di Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kera-kera Gua Kreo tetap menyambut kedatangan para wisatawan yang datang untuk sekadar menikmati waktu luang atau menunggu saat berbuka puasa. Mereka datang menghampiri para wisatawan untuk meminta makanan.

Meski demikian, jangan khawatir kera-kera itu akan mengamuk jika tidak diberi makan. Salah satu petugas yang berjaga di kawasan wisata itu, Joko, mengatakan kera-kera di  Goa Kreo bukanlah kera yang bandel dan liar.

“Kera di sini mayoritas jinak. Kalau didatangi yang penting jangan menyembunyikan tangan di kantong. Perlihatkan tangan, kalau kita memang enggak membawa makanan,” ujar Joko saat berbincang dengan Semarangpos.com.

Meski kerap meminta makanan pada para wisatawan yang berkunjung, kera-kera di Gua Kreo juga mampu menjadi penghibur. Salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Deasy Ismalia, mengatakan jika kera-kera Gua Kreo itu juga bisa menjadi penghibur dalam acara panjat pinang.

Goa Kreo

Penampakan jembatan yang menghubungan Desa Kandri dengan Gua Kreo di Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

“Setiap libur tanggal merah di Gua Kreo digelar pertunjukan lomba panjat pinang yang diikuti para kera,” tutur Deasy saat dijumpai Semarangpos.com di kantornya beberapa waktu lalu.

Tak hanya dihibur dengan para kera dan keindahan panorama alam Waduk Jatibarang, wisatawan yang berkunjung ke sini juga bisa menikmati wisata perahu. Wisata dengan menggunakan perahu diadakan dengan menyusuri waduk.  

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya