SOLOPOS.COM - Kampung Pelangi Wonosari, Randusari, Semarang, Jateng, Sabtu (20/5/2017), ramai didatangi wisatawan. (JIBI/Solopos/Antara/Yulius Satria Wijaya)

Wisata di musim libur Lebaran 2017 yang paling kekinian di Kota Semarang adalah ke Kampung Pelangi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Berkumpul dengan keluarga ketika Lebaran tiba tidak bakal terasa lengkap apabila belum berwisata bersama-sama. Kepadatan lalu lintas serta ramainya lokasi wisata menjadi tantangan selama perjalanan dalam mencapai tujuan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak jarang suasana rekreasi kurang nyaman apabila suasana terasa penuh atau sudah jenuh karena macet dalam perjalanan. Wisata swafoto di Kampung Pelangi, Wonosari, Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/6/2017), menjadi tujuan singgah bagi para pemudik sekaligus hiburan yang berbeda dari kehidupan perkotaan.

Kampung Pelangi sejatinya merupakan kampung deret di perbukitan yang terlihat bersusun di lereng. Keiistimewaannya, seperti namanya “Pelangi”, kampung ini menyuguhkan keindahan berwarna-warni dari setiap goresan warna pada tembok dan atap rumah. Keceriaan kampung antara lain terlihat pada tiap anak tangga yang diberi warna berbeda-beda.

Dani salah seorang warga setempat mengatakan, Kampung Pelangi terdiri atas lebih puluhan RW. “Banyak rumahnya, ada sekitar 400-an, dan yang selesai diwarnai masih sebagian,” kata Dani tentang Kampung Pelangi ini.

Memasuki jembatan yang menjadi pintu masuk kampung terlihat beberapa pengunjung bergaya di depan gawai mereka masing-masing untuk ber-swafoto di depan pintu masuk desa yang berhias umbul-umbul atau hiasan bendera atau benda lain yang digantung di tiang-tiang bambu dengan warna yang menarik perhatian.

Ayu, salah seorang pengunjung Kampung Pelangi, mengatakan wisata ini merupakan konsep baru di daerah Semarang Raya. “Saya memang warga Semarang, tapi baru mengetahui adanya Kampung Pelangi ini, saya rasa ini baru. Tapi cukup kreatif dan menarik untuk dikunjungi, apalagi pada saat Lebaran seperti ini, murah dan unik,” kata Ayu.

Benar saja, kembali lagi, Dani menjelaskan bahwa Kampung Pelangi ini merupakan tujuan wisata baru. Sekitar satu bulan menjelang Ramadan baru dikonsep pemberian warna-warni pada rumah-rumah warga.

“Ini baru, belum ada sebulan namun bertepatan dengan libur lebaran sehingga banyak dikunjungi, dan sebelumnya tidak diketahui bakal ramai orang atau tidak,” katanya kepada Antara.

Untuk masuk ke lokasi ini cukup murah, tidak ada biaya masuk, namun bagi yang membawa motor akan ditarik biaya parkir sebesar Rp 3.000 yang digunakan sebagai operasional serta pengembangan Kampung Pelangi ke depan. Tulisan serta mural atau lukisan di tembok banyak yang menyelipkan kalimat-kalimat kritik sosial, seperti tentang pemanasan global, kebersihan lingkungan dan penebangan pohon sembarangan.

Setiap sudut jalan dan rumah, layak untuk diabadikan serta dinikmati, karena lokasinya yang berbentuk lereng, maka panorama akan terlihat warna-warni dengan latar belakang warna-warni pula. Di depan Kampung Pelangi, disediakan banyak tempat bersantai seperti kafe dan warung yang juga dipenuhi para penjual bunga asli, sehingga bisa menjadi oleh-oleh dari Kampung Pelangi.

Di dalam kampung ada warung, angkringan yang juga turut dicat warna-warni dengan pernak-pernik khas pedesaan.

Kampung Pelangi adalah program Pemerintah Kota Semarang dengan mengecat rumah-rumah di perkampungan Gunung Brintik dengan warna-warni untuk menarik kunjungan wisatawan. Kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Kampung Pelangi sudah terbentuk yang nantinya akan menyusun konsep ke depan untuk mengembangkan destinasi wisata itu.

Masyarakat kedepannya dinilai harus lebih inovatif dan kreatif untuk mengembangkan Kampung Pelangi sebagai destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Semarang, termasuk fasilitas penunjangnya.

Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Dinas Penataan Ruang Kota Semarang M. Irwansyah mengatakan pembangunan ini memang diinisiasi oleh pemerintah kota Semarang. “Nantinya, ada Panggung Selfie itu bisa dimanfaatkan pengunjung. Bantuan untuk fasilitas penunjang, termasuk Panggung Selfie di Kampung Pelangi sudah ada dari Pelindo Rp200 juta,” katanya.

Berbagai inovasi lain juga ditunggu, kata dia, sebab Kampung Pelangi ternyata mendapatkan sambutan antusias luar biasa dari masyarakat untuk berkunjung, termasuk dari luar Semarang. “Ya, inilah tugas pokdarwis. Misalnya, menyiapkan rute di Kampung Pelangi, mulai rute panjang dan pendek sehingga bisa memudahkan wisatawan untuk memilih cara menikmati keindahannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penataan Ruang Kota Semarang Agus Riyanto menjelaskan gagasan Kampung Pelangi sebenarya diawali dari program penataan Sungai Semarang yang melintasi wilayah itu. “Di situ kan hulu Sungai Semarang. Kami ketika itu coba tata sungainya, kemudian berkembang kalau sungainya bagus ‘masa’ rumah-rumah di atasnya jelek? Akhirnya, dicat warna-warni,” katanya.

Meski belum selesai 100 persen, kata dia, ternyata sambutan masyarakat terhadap keindahan warna-warni Kampung Pelangi luar biasa dengan banyaknya yang datang berkunjung. “Niatnya biasa saja, tetapi ternyata hasilnya luar biasa. Kami bersyukur. Kawan-kawan dari dinas lain juga sudah masuk, seperti Dinas Pariwisata, kemudian Dinas Koperasi dan UMKM,” Dinas Penataan Ruang Kota Semarang menyebutkan setidaknya masih ada 100 rumah di K kampung Pelangi Semarang yang belum terselesaikan proses pengecatannya.

Menurut dia, kekurangan rumah yang belum terselesaikan pengecatannya itu disebabkan berbagai hal, antara lain membengkaknya jumlah warga yang ingin rumahnya dicat warna-warni. “Kan ada rumah-rumah yang tersembunyi di belakang, dalam arti tidak terlihat dari muka jalan, mereka protes. ‘Kenapa rumah saya tidak dicat?’. Ya, akhirnya rumahnya dicat,” katanya.

Dari target sekitar 390 rumah yang dicat berwarna-warni seiring program Kampung Pelangi, lanjut dia, realisasinya ternyata 540 rumah sehingga kebutuhan cat pasti bertambah. Di sisi lain, pewarnaan Kampung Pelangi merupakan program pembangunan partisipatif sehingga tidak menggunakan anggaran pemerintah, melainkan partisipasi banyak pihak, termasuk swasta.

Minat berswa-foto dengan latar warna-warni bak pelangi? datang saja ke Kampumg Pelangi ini.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya