SOLOPOS.COM - Wisatawan mengunjungi Kampung Wisata Bunga Krisan Clapar di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (31/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Wisata yang dikembangkan di Kampung Krisan, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng butuh perhatian pemerintah.

Semarangpos.com, UNGARAN — Pemerintah diharapkan berperan serta dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kampung Krisan yang kini tengah berkembang menjadi daya tarik wisata baru di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Harapan itu dikemukakan selaku pengelola desa wisata Kampung Krisan di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng, Minggu (26/2/2017). “Pengembangan SDM ini diperlukan agar masyarakat setempat makin dapat mengembangkan dan menggali potensi desa secara lebih maksimal,” katanya.

Minto yang juga berperan sebagai petugas humas destinasi wisata baru Kabupaten Semarang tersebut mengatakan bahwa tujuan awal pendirian kampung tersebut menjadi desa wisata adalah untuk mendidik anak-anak remaja agar dapat memanfaatkan potensi yang ada di desa. “Dengan menggali potensi desa ini, bisa membuat lapangan pekerjaan bagi para remaja. Saya berharap ke depannya para remaja tidak perlu bekerja jauh dari kampung halamannya,” katanya.

Pada dasarnya, menurut dia, pengembangan SDM di desa wisata itu penting mengingat banyak generasi muda setempat yang terpaksa putus sekolah karena beberapa faktor, salah satunya biaya. Ia menegaskan bahwa anak-anak seusia itu masih labil. Mereka berkumpul tanpa manfaat, kemungkinan besar akan condong mengarah pada hal-hal yang negatif.

Adanya kegiatan yang positif dengan mengikutsertakan mereka menjadi pengelola dan mengembangkan potensi desa, lanjut dia, membuat para remaja di daerah itu menjadi lebih terarah dan tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang negatif. Diakuinya bahwa dibangunnya kampung tersebut sebagai tempat wisata tidak terlepas dari inisiatif anggota Karang Taruna yang dibimbing oleh mahasiswa Unnes yang tengah melakukan kuliah kerja nyata (KKN) pada bidang administrasi dan pembukuan.

Sementara itu, dia berharap instansi pemerintah tidak hanya sekadar mendukung, tetapi juga memberikan dukungan bentuk riilnya. Bukan hanya mendukung dari sisi dana, melainkan juga memperhatikan pengembangan fasilitas untuk menunjang kenyamanan para pengunjung. “Hal itu terutama memberikan pelatihan untuk anak-anak remaja pengelola tempat wisata tersebut. Terus terang saja SDM anak-anak di sini itu kurang, jadi kami perlu adanya bantuan seperti pelatihan untuk menanggapi wisatawan yang datang dari berbagai daerah, baik dari sisi logat bicaranya, kesopanannya, maupun kerapian pakaiannya. Hal itu semua harus ditata rapi,” katanya.

Saat ini, pengunjung Kampung Krisan di Bandungan, Kabupaten Semarang bukan hanya dari wisatawan domestik, tetapi juga dari luar negeri, di antaranya India dan Belanda. “Oleh karena itu, mereka juga perlu diberikan pelatihan bahasa asing. Dengan demikian, wisatawan asing juga akan terlayani dengan baik,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya