SOLOPOS.COM - Sejumlah anak menampilkan tari Warak dalam Festival Seni Desa Wisata Menari di Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (20/8/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Wisata Semarang terus berkembang dan menjadi destinasi wisatawan mancanegara.

Semarangpos.com, SEMARANG – Desa wisata yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mulai menarik perhatian wisatawan dari mancanegara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desa wisata Kabupaten Semarang yang telah diminati wisatawan mancanegara (wisman) itu antara lain Dusun Tanon, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, yang selama ini mendapat julukan desa menari di Kabupaten Semarang. Dusun Tanon pun terus berbenah untuk menerima kunjungan wisatawan dari luar negeri itu.

Hal tersebut disampaikan Ketua Pengelola Desa Menari, Trisno, di sela-sela acara penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu grup perusahaan otomotif, Rabu (9/11/2016) pagi di Dusun Tanon. “Pertengahan Desember nanti akan ada rombongan wisatawan dari Singapura. Rencananya mereka akan menginap di Dusun Tanon untuk menikmati berbagai atraksi tari dan keindahan alam,” ungkapnya seperti dikutip Semarangpos.com dari Semarangkab.go.id.

Acara tersebut juga dihadiri  Bupati Semarang H. Mundjirin, Kepala Humas PT Astra International Yulian Warman, Korwil Grup Astra Semarang F.X. Sony Widjaja dan ratusan warga Dusun Tanon. Pada kesempatan itu, bupati mendapatkan kesempatan membuka secara resmi identitas Dusun Tano sebagai desa menari dengan menyingkapkan tirai penutup papan bertuliskan “Desa Menari”.

Trisno menambahkan dusun yang terletak di lereng Gunung Telomoyo itu digadang-gadang sebagai desa menari sejak 2012 lalu. Berbagai persiapan untuk mewujudkan hal itu bhkan telah dikerjakan mulai tahun 2009 silam.

Ia juga mengungkapkan saat ini Dusun Tanon telah dikenal sebagai desa menari karena hampir seluruh warga desa menguasai setidaknya satu jenis tarian. Dalam pengembangannya, Dusun Tanon saat ini merancang berbagai atraksi wisata seperti jelajah alam Lereng Gurung Telomoyo, permainan luar ruang (outbond), rumah singgah, paket wisata psikoterapi dan lainnya. Selain itu seluruh warga desa dari tua hingga muda akan diajari Bahasa Inggris. “Tujuannya kami ingin mewujudkan Kampung Jawa. Karena kami ingin mengajari wisatawan mancanegara berbahasa Jawa, sehingga harus bisa ngomong Inggris dulu,” imbuh Trisno.

Trisno mengungkapkan ke depannya akan digelar sebuah festival untuk menarik perhatian wisatawan. “Pada saatnya, kami akan menggelar Festival Lereng Telomoyo untuk menampilkan segenap potensi wisata di Tanon dan sekitarnya. Harapannya dapat dihelat rutin sebagai atraksi wisata tahunan,” tandasnya.

Bupati Semarang Mundjirin, tulis pengelola laman resmi Pemkab Semarang, menyambut baik dibentuknya Dusun Tanon sebagai desa menari dan akan terus mendukung pengembangan pariwisata di tempat tersebut. “Tanon memiliki potensi alam dan warga yang kreatif serta mau bekerja keras. Sudah selayaknya dukungan dari berbagai pihak termasuk Pemkab Semarang akan terus ada. Jadikan sebagai modal untuk mengembangkannya demi kesejahteraan bersama,” ujar sang bupati. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya