SOLOPOS.COM - Perahu kuno yang ditemukan di Desa Punjulharjo, Rembang, Jawa Tengah. (Kemdikbud.go.id)

Solopos.com, REMBANG —  Ditemukannya perahu kuno peninggalan abad ke7-8 Masehi di Desa Punjulharjo, Kec/Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menunjukan bahwa desa ini memiliki potensi bahari yang sudah terpupuk lama. Secara geografis, letak Desa Punjulharjo sendiri berhadapan langsung dengan laut Jawa sehingga dengan kondisi ini memungkinkan potensi bahari bisa menjadi aset yang besar bagi masyarakat desa tersebut.

Dilansir dari sebuah kajian ilmiah yang ada di situs Jurnal.polines.ac.id, Rabu (9/2/2022), potensi kemaritiman atau bahari yang ada di Desa Punjulharjo berada di Pantai Karangjahe yang pengelolaannya diatur dalam Peraturan Desa Punjulharjo tahun 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengembangan pantai ini membawa dampak positif bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang pada umumnya dan masyarakat Desa Punjulharjo pada khususnya, terkait dengan peningkatan pendapatan mereka. Namun tentunya dalam proses pengembangan potensi bahari di desa ini banyak terjadi kendala yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya perhatian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga wisata alam dan sekitarnya.

Baca juga: Perahu Kuno Rembang, Jejak Pelaut Nenek Moyang Orang Indonesia

Pembentukan BUMDes Abimantrana

Pantai Karangjahe Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang (Instagram/@v3.luphly)

Kemudian kurangnya program-program pemberdayaan masyarakat dari pemerintah hingga keterbatasan bantuan modal usaha dari pemerintah. Saat ini, pengembangan Pantai Karangjahe dilakukan oleh Badan Pengelola yang membawahi berbagai unit usaha wisata.

Sementara itu, dihimpun dari literasi yang ada di digilib.uin.suka.ac.id, salah satu upaya pemerintah desa dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidup yang berkaitan dengan pantai, yaitu dengan melakukan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa.

Lembaga ini dibentuk berdasarkan kebutuhan serta potensi desa. BUMDes ini didirikan pada 2015 dengan BUMDes Abimantrana yang berfungsi juga sebagai upaya pendayagunaan potensi desa dan diharapkan menjadi entitas yang mampu mengungkit kesejahteraan dalam bidang sosial maupun ekonomi masyarakat Desa Punjulharjo.

Baca juga: Tertua di Indonesia, Ini Asal Usul Perahu Kuno Rembang

Wakil Ketua BUMDes Abimantra, Mashudi mengatakan bahwa Desa Punjulharjo memiliki badan usaha yang diberi nama Badan Pengelola Karangjahe yang dilatarbelakangi banyaknya wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi pantai Karangjahe. Pada 2016 silam, badan ini melakukan penataan ulang sehingga menjadi badan usaha dibawah naungan BUMDes Abimantra yang mendapatkan pemasukan pendapatan dari tingkat kunjungan masyarakat di pantai tersebut.

Potensi Perikanan dan Garam di Desa Punjulharjo

Sementara itu,  dilansir dari karya literasi yang ada di Scrib.com, selain daya tarik Pantai Karangjahe, potensi bahari di Desa Punjulharjo juga terlihat dari hasil perikanannya. Desa Punjulharjo memiliki luas tambak budidaya sebesar 97,59 hektar (Ha) yang mampu menghasilkan berbagai hasil komoditi perikanan, seperti udang vanami (40 ton), ikan bandeng (189 ton), dan kepiting/rajungan (3 ton).

Kemudian produksi garam juga bisa dilihat di mana terdapat hamparan luas berbentuk segi empat yang dilengkapi alat untuk mengambil air yang akan diolah menjadi garam. Sementara itu, luas tambak garam Desa Punjulharjo mencapai 97,59 hektar (Ha) dengan jumlah petani garam mencapai 20 kelompok petani.

Baca juga: Candi Baru, Jejak Orang Kaya di Semarang Tempo Dulu

Berdasarkan sejarah, Desa Punjulharjo ini dulunya dibuka oleh Pangeran Santiyoga atau yang dikenal sebagai Kyai Agengh Gada yang merupakan putra ketujuh dari Empu Santibadra dan Dewi Sukati. Beliau diperkirakan lahir tahun 1462 dan hingga sekarang belum diketahui tahun meninggalnya. Namun di desa ini terdapat makam dari Kyai Ageng Gada yang hingga kini masih dirawat baik oleh Mbah Jambul, Abdi Dalem Kasunan Surakarta Hadiningrat.

Saat berita ini ditulis, belum ada sumber terkait sejarah awal kemunculan Desa Punjulharjo ini. Namun dengan ditemukannya Perahu Kuno dari abad ke-7-8 Masehi, menunjukan bahwa desa ini menjadi bagian dari kisah sejarah bahari Nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya