SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Wisata Purbalingga Bukit Njelir mulai dilirik wisatawan karena keindahan sunrise.

Kanalsemarang.com, PURBALINGGA – Destinasi atau daya tarik wisata Bukit Njelir, Desa Wisata Siwarak, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mulai diminati wisatawan khususnya pecinta alam yang ingin menyaksikan matahari terbit (sunrise).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lawa Mandiri Partomo di Desa Wisata Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Kamis (29/10/2015), mengatakan kelompok pencinta alam dari berbagai daerah berdatangan ke Bukit Njelir untuk menikmati keindahan alam di daerah yang berhawa sejuk dengan udaranya yang segar itu.

“Bukit Njelir selain memiliki pemandangan yang indah juga bisa digunakan untuk menikmati ‘sunrise’ di pagi hari. Jalur ‘treking’ ke Bukit Njelir aman untuk pendaki pemula dan anak-anakpun bisa mendaki sampai di puncak bukit untuk menikmati indahnya ‘sunrise’,” katanya.

Menurut dia, Bukit Njelir memiliki ketinggian 1.000 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan berada di wilayah perbatasan Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Pemalang.

Selain bisa menikmati “sunrise” atau matahari terbit, kata dia,, wisatawan juga bisa menikmati keindahan malam Kota Purbalingga serta menyaksikan kokohnya Gunung Slamet yang berada di sebelah barat Bukit Njelir.

Koordinator remaja pecinta alam yang tergabung dalam Restu Pala, Muchson mengaku telah beraktivitas sejak Rabu (28/10) sore bersama 43 anggotanya untuk menikmati keindahan Bukit Njelir.

“Restu Pala semula merupakan bagian dari organisasi Karang taruna. Dari sejumlah anggota itu ternyata banyak yang menyukai wisata minat khusus ‘treking’ dan pecinta alam, dan akhirnya membentuk Restu Pala, Restu berasal dari singkatan RW Satu dan Pala berarti pecinta Alam,” kata dia yang berasal dari RW 1 Kelurahan Kedungmenjangan, Kecamatan Purbalingga.

Menurut dia, Restu Pala sejak berdiri berdiri hingga sekarang telah memiliki anggota sebanyak 150 orang.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa aktivitas mereka dimulai dari Gua Lawa pada Rabu (28/10/2015) dan berakhir di Bukit Njelir.

“Dua destinasi itu kami pilih karena saat sekarang sedang menjadi daya tarik wisata yang unik dan disukai kalangan remaja. Kami juga ingin mengenalkan potensi wisata minat khusus berupa ‘treking’ ke Bukit Njelir kepada masyarakat luas khususnya pecinta alam,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya