SOLOPOS.COM - Klenteng Hian Thian Siang Tee di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, merupakan salah satu potensi wisata religi di kawasan Pakudjembara. Foto diambil Jumat (7/12/2012). (M Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Klenteng Hian Thian Siang Tee di Desa Welahan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, merupakan salah satu potensi wisata religi di kawasan Pakudjembara. Foto diambil Jumat (7/12/2012). (M Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

PATI–Secara historis, Pakudjembara merupakan wilayah eks Karesidenan Pati yang meliputi Kabupaten Pati, Kudus, Jepara, Demak, Blora, dan Rembang. Pakudjembara kental dengan spirit akulturasi dan peninggalan sejarah sejak zaman Kerajaan Demak hingga perjuangan kemerdekaan RI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang menjadi pelopor penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Hingga saat ini, jejak para wali masih bisa dilihat melalui berbagai situs dan aktivitas religi yang tiada henti.

Beberapa situs peninggalan para wali yang menjadi potensi wisata religi antara lain Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, Makam Raja Kesultanan Demak, Makam Syekh Jangkung di Pati, Makam Ratu Kalinyamat di Jepara, Menara Kudus, dan lain-lain.

“Objek wisata religi di Masjid Agung Demak sifatnya hidup. Tempat ini selalu dikunjungi warga secara terus-menerus. Selama 24 jam tidak pernah sepi. Berbeda dengan kunjungan wisata ke kawasan candi yang umumnya hanya dibuka di siang hari,” ujar Ketua Takmir Masjid Agung Demak, Abdul Fattah, ketika menerima kunjungan rombongan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Soloraya, Jumat (7/12/2012).

Dalam kesempatan itu, Abdul Fattah, mengatakan tanpa dipromosikan, jejak-jejak para wali ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Dalam sehari Masjid Agung Demak dikunjungi ribuan orang dengan maksud ziarah atau sekadar salat. Mereka datang secara bergelombang tidak kenal waktu.

DPC Asita Soloraya memang tengah melirik pengembangan potensi wisata religi di kawasan Pakudjembara. Maksud kedatangan rombangan DPC Asita Soloraya ingin mengeksplorasi potensi wisata religi di kawasan Pakudjembara. Potensi wisata itu nantinya akan ditawarkan kepada wisatawan khususnya kalangan menengah ke atas.

“Kami ingin mencoba menawarkan tempat wisata yang menarik sedikit mistis kepada wisatawan. Barangkali di sini ada tempat berdoa yang mudah dikabulkan. Tidak masalah jika kunjungan wisata itu harus malam hari. Nanti bisa kita kemas untuk ditawarkan kepada wisatawan,” papar Ketua DPC Asita Soloraya, Suharto.

Suharto mengakui selama ini paket wisata religi terutama Ziarah ke Makam Wali Solo tak hanya diminati kalangan wisatawan domestik tetapi juga mancanegara. Kalangan pegiat wisata ini sudah mendapat banyak tawaran mengantarkan wisatawan dari Negeri Jiran atau Malaysia untuk berziarah ke Makam Wali Songo.

“Ke depan kami akan mengemas paket wisata religi semenarik mungkin supaya lebih mendongkrak minat wisatawan dari Malaysia,” tandasnya.

Usai mengeksplorasi potensi wisata religi di Masjid Agung Demak berikut museumnya, rombongan Asita Soloraya melanjutkan perjalanan menuju Desa Welahan. Desa ini menyimpan peninggalan kuno Tiongkok dan menjadi salah satu aset wisata sejarah di Jepara.

Di desa ini terdapat klenteng tertua di Indonesia yang bernama Hian Thian Siang Tee. Klenteng yang didominasi warna merah dan emas itu berada di Jl. Gang pinggir No 4 Welahan atau tak jauh dari Pasar Welahan.

“Keberadaan klenteng ini bisa menjadi objek menarik bagi wisatawan. Namun, akses jalan menuju klenteng ini kurang memadai. Untuk mencapainya, wisatawan harus melewati pasar tradisional dengan kondisi jalan rusak dan becek.

“Ini menjadi PR yang harus diselesaikan bagi Pemda setempat jika ingin objek wisata religi ini ramai dikunjungi,” urai Suharto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya