SOLOPOS.COM - Salah seorang penjual sedang menata durian di kiosnya di kawasan Batil samping RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun, Jumat (22/12/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Wisata Madiun, kawasan Batil, Kecamatan Dolopo, bisa jadi alternatif berwisata sambil menikmati durian.

Madiunpos.com, MADIUN — Musim durian telah tiba. Penjaja raja buah itu terlihat menjamur di berbagai sudut jalan wilayah Madiun. Aroma sedap khas durian berseliweran saat pedagang membuka lapak dan menata durian yang telah masak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu tempat yang menyediakan durian di Madiun yaitu di samping RSUD Dolopo, Kabupaten Madiun, atau biasa disebut Batil. Di tempat ini ada sekitar 10 kios yang menyediakan durian lokal dengan berbagai ukuran.

Beberapa penjual durian terlihat menata durian dan menggantungnya dengan tali rafia di kios mereka, Jumat (22/12/2017). Masing-masing kios terdapat puluhan durian dengan ukuran yang beragam.

Memasuki lapak durian di lokasi ini, pengunjung akan merasakan aroma durian yang sangat memikat. Pengunjung bisa memilih durian yang disuka sesuai selera dan harga.

Salah satu penjual durian di wisata durian Batil, Simun, 70, menceritakan penjual durian di Batil ini sudah ada sejak 1983. Saat itu hanya ada dua penjual durian dan kini berkembang hingga belasan orang yang berjualan.

Di kawasan Batil ini, kata dia, pedagang menjual durian lokal yaitu durian Ngebel dan durian asli Madiun. Apalagi saat musim durian seperti saat ini, hampir seluruh lapak dipenuhi dengan durian Ngebel.

“Sini itu terkenalnnya durian Ngebel yang diambil dari kawasan Ngebel, Ponorogo,” ujar dia.

Durian lokal ini hanya bisa dinikmati saat panen raya saja. Sedangkan saat tidak panen raya, biasanya pedagang menjual durian Sumatra yang rasanya tentu berbeda dari durian lokal.

Pada musim durian seperti sekarang, Simun mengaku dapat dengan mudah mencari durian. Untuk menjamin kualitas buah, dirinya langsung terjun ke petani untuk memilih durian mana yang layak jual sehingga dia menjamin durian yang dijualnya manis dan berkualitas.

“Kalau tidak manis, kami akan menggantinya,” kata warga Kebonsari, Madiun, ini.

Musim durian tahun ini Simun mengaku baru berjualan sekitar satu bulan. Setiap hari dia bisa menjual sekitar 150 butir dengan berbagai ukuran. Sistem penjualannya pun beragam, ada yang memesan terlebih dahulu dan ada pula yang membelinya langsung di lapak.

Pengunjung juga bisa langsung menyantap durian lokal ini di lapaknya langsung. Pelanggan yang kerap membeli durian di kawasan Batil dari beerbagai mulai dari pejabat, pegawai negeri, politikus, hingga warga biasa.

“Sini itu kalau pas musim durian, pengunjungnya bisa dari mana-mana. Kadang juga ada pejabat kabupaten yang datang untuk menikmati durian lokal,” jelas dia.

Rasa durian Ngebel manis legit dan agak pahit. Daging duriannya juga tebal dan satu buah bijinya bisa mencapai 30.

Hal senada juga disampaikan pedagang durian lain, Dinem. Menurut dia, durian Ngebel ini merupakan salah satu jenis durian andalan yang dijual. Sebagian besar orang yang datang ke Batil untuk memburu durian Ngebel.

Harga yang ditawarkan beragam mulai dari Rp30.000 sampai Rp100.000 per butir tergantung dari ukuran buah. Dinem menjamin durian yang dia jual berkualitas nomor wahid. “Ini musim duriannya mau habis, nanti bulan dua [Februari] tahun 2018 sepertinya akan ada musim durian lanjutan,” kata dia.

Pengunjung bisa menikmati durian lokal di kawasan Batil ini mulai pagi hingga malam setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya