SOLOPOS.COM - Pengelola kebun durian di Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Kasnanto, merawat pohon durian kawuk yang merupakan identitas desa tersebut, Kamis (25/1/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Wisata Madiun, untuk menikmati durian Kawuk di Desa Segulung konsumen harus memesannya terlebih dahulu.

Madiunpos.com, MADIUN — Raja buah durian di manapun selalu diburu para pencintanya. Petani durian di Kabupaten Madiun pun menata dan merawat kebun mereka untuk menawarkan durian terbaik bagi para penggemarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya yaitu di perkebunan durian milik warga Dusun Segulung, Desa Segulung, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Durian asli dan tersohor di desa itu adalah durian kawuk. Di lahan seluas 2 hektare petani durian mulai menata dan merawat dengan metode terbaik untuk menghasilkan durian kawuk yang menjadi salah satu identitas Desa Segulung.

Saat Madiunpos.com berkunjung ke kebun durian di Desa Segulung, Kamis (25/1/2018) siang, seorang petani sedang merawat puluhan pohon durian Kawuk. Terlihat petani itu menggunakan sabit untuk mengepras dahan dan ranting kering di pohon durian.

“Durian kawuk ini merupakan varietas unggulan durian di Desa Segulung. Kami saat ini sedang mengembangkan dan mempromosikannya ke masyarakat luas,” kata Kasnanto, 39, pengelola kebun durian Desa Segulung.

Satu pohon ada belasan buah durian yang tinggal menunggu dipetik. Keunggulan durian kawuk menurut Kasnanto adalah dagingnya tebal, legit, manis sempurna, dan isinya banyak.

Selain itu, pohon durian Kawuk ini juga terbukti tahan penyakit. Apalagi perawatan yang dilakukan secara rutin bisa menghasilkan buah durian yang segar dan banyak. “Durian kawuk ini dibandingkan durian lokal jauh. Kawuk ini tahan penyakit. Kalau pohon durian lain kadang gampang kena penyakit,” kata Sekretaris Kelompok Tani Segulung ini.

Dia menuturkan untuk menikmati durian kawuk ini perlu kesabaran dan harus pesan. Durian kawuk tidak dijual di pinggir jalan maupun pasar. Pembeli bisa terlebih dahulu memesan melalui aplikasi pesan WA atau telepon di 08125988077. Selain itu, konsumen juga bisa datang langsung ke kampung durian Segulung.

Kenapa harus pesan? Durian Kawuk ini dinikmati saat matang dari pohon dan tidak menggunakan sistem pematangan. Sehingga jumlahnya sangat terbatas dan sangat bergantung pada pematangan buah secara alami.

“Ini yang membedakan durian Kawuk dengan yang lain. Jadi kita tidak menyimpannya supaya masak. Buah jatuh atau masak di pohon kita ambil dan dijual. Dan dijamin rasanya nikmat,” ujar dia.

Dengan menggunakan sistem masak di pohon, kata Kasnanto, jumlah buah yang dipetik setiap harinya pun hanya belasan butir. Untuk harga dua kali lipat harga durian lokal. Dia mencontohkan semisal harga durian lokal Rp20.000 per butir, harga durian kawuk Rp40.000 per butir.

Penikmat durian kawuk ini pun dari berbagai daerah. Tetapi paling banyak dari Kota Madiun. Dia mengakui durian ini memang belum terlalu populer di telinga masyarakat. Untuk itu, petani durian di Desa Segulung berkomitmen mengembangkan dan mempromosikannya supaya masyarakat luar bisa tahu dan datang untuk mencicipinya.

Petani setempat juga berencana untuk mendirikan kebun wisata Kampung Durian Segulung. Apalagi kebun durian ini berada di kaki gunung Wilis dengan latar belakang areal persawahan yang indah.

“Rencana mau dibangun kampung durian. Kemungkinan tahun depan baru dikerjakan. Ini masih menata kebun terlebih dahulu,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya