SOLOPOS.COM - Komandan SAR Parangtritis Ali Sutanto saat menunjukkan ubur-ubur yang menyerang pengunjung Pantai Parangtritis, Senin (20/7/2015) siang. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Wisata lebaran di Pantai Parangtritis, pengunjung harus waspada, karena ada sengatan ubur-ubur

Harianjogja.com, BANTUL-Dalam 2 hari liburan lebaran sejak Minggu-Senin (19-20/7/2015), lebih dari 450 orang pengunjung Pantai Parangtritis terserang ubur-ubur.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Dari pantauan Harian Jogja, Senin (20/7/2015) pukul 13.00, di data Tim SAR Wilayah Parangtritis sudah tercatat sebanyak 180 lebih korban sengatan hewan bening kebiruan itu. Rata-rata korban yang didominasi oleh remaja dan anak-anak itu tak menyadari bahwa ubur-ubur ada di sekitar mereka.

Alan Riyanto, 20, misalnya. Pemuda asal Pacitan yang baru pertama kali menghabiskan masa liburan Lebarannya di Pantai Parangtritis itu mengaku tak sadar kalau banyak ubur-ubur di sekitarnya. Saat bermain air di tepi pantai sekitar pukul 12.00, mendadak punggungnya merasa gatal dan panas. “Awalnya saya biarkan saja. Lama-lama kok seperti mati rasa,” jelasnya saat ditemui di Pos Pantau Tim Sar Parangtritis.

Begitu juga dengan Pristikawati, 27. Perempuan asal Sidoarjo ini terkejut ketika Alya, 2, putrinya menangis saat bermain air di tepi pantai. “Saat saya tanya, dia bilang kakinya sakit. Waktu saya lihat sudah ada ubur-ubur yang menempel,” akunya sambil terus mengompreskan botol berisi air panas ke perut putrinya.

Ia mengaku baru pertama kali ini melihat ujud dari ubur-ubur beracun itu secara langsung. Ia pun tak menduga, ubur-ubur itu akan menyengat kaki putrinya saat liburan Lebaran. “Kami sekeluarga sudah beberapa kali liburan ke sini [Pantai Parangtritis]. Tapi baru kali ini terkena serangan ubur-ubur,” ucapnya.

Terkait serangan itu, Komandan SAR Parangtritis Ali Sutanto saat ditemui di posko mengakui, dibanding tahun lalu, serangan ubur-ubur tahun ini jauh mengalami peningkatan. Menurutnya, jika tahun lalu jumlah korban yang terkena serangan hanya sekitar puluhan saja, untuk liburan Lebaran tahun ini jumlahnya mencapai ratusan.

Diakuinya, saat puncak kunjungan wisatawan di Pantai Parangtritis pada Minggu (19/7/2015) lalu, jumlah korban yang terkena sengatan ubur-ubur mencapai 198 orang. Sedangkan pada liburan H+3 Lebaran (20/7/2015), jumlah korban tak jauh menurun. “Sampai sekarang saja [pukul 13.00] jumlahnya sudah mencapai 180 orang. Sepertinya akan terus bertambah. Karena semakin sore, ubur-ubur akan semakin banyak yang menepi,” katanya.

Kendati begitu, ia tetap bersyukur lantaran libur Lebaran tahun ini, jumlah korban terseret ombak sama sekali tak ada. Hingga libur H+3 Lebaran, diakuinya belum ada satu pun korban terseret ombak yang gagal diselamatkan. “Memang ada beberapa yang terseret, tapi langsung bisa kami angkat,” ucapnya.

Padahal, untuk libur Lebaran tahun ini kondisi laut selatan Bantul jauh lebih berbahaya ketimbang tahun lalu. Meski ombak tak setinggi saat awal bulan lalu, namun kondisi dasar laut saat ini jauh lebih dalam. Akibatnya, jika ada korban yang terseret, maka proses pengangkatannya pun akan membutuhkan waktu jauh lebih lama.

Kondisi ini jelas meleset dari perkiraan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. Beberapa hari sebelum Lebaran lalu, Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto sempat memprediksikan serangan ubur-ubur untuk tahun ini tak akan sedahsyat tahun lalu.

Alasannya adalah prakiraan arah dan kecepatan angin dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY yang memperkirakan angin kencang akan bertiup di sepanjang laut selatan beberapa hari pasca Lebaran.

“Angin kencang diperkirakan akan bertiup ke barat. Jadi ubur-ubur akan banyak terbawa ombak ke barat [pantai di Gunungkidul],” katanya waktu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya