SOLOPOS.COM - Tiga pondok di tepi kolam ter Tiga pondok di tepi kolam teratai di Dolandeso Boro, Kalibawang menjadi spot favorit bagi pengunjung remaja. Foto diambil Desember, 2016. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)atai di Dolandeso Boro, Kalibawang menjadi spot favorit bagi pengunjung remaja. Foto diambil Desember, 2016. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo di Banjarsari

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pondok penginapan di Dolandeso Boro ditujukan sebagai tempat menginap bagi rombongan yang berkunjung ke tempat wisata yang terletak di Dusun Banjarasri, Kalibawang ini. Namun, 3 pondok yang berjejer di depan kolam penuh bunga teratai ini kini jadi ikon lokasi wisata berbasis lingkungan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wita Isriyanti, salah satu pengelola mengatakan setiap harinya paling tidak 200 orang pengunjung berfoto di spot ikonik tersebut. “Padahal sebetulnya itu rumah atau penginapan keluarga dengan kapasitas 4 orang,”ujarnya pada Harian Jogja, Jumat(10/2/2017). Selain di titik tersebut, sebenarnya masih ada sejumlah pondok serupa di areal yang sama. Menjadi istimewa ketika bangunan berupa rumah panggung tersebut berdiri di tepi kolam yang dipenuhi rumput dan bunga teratai.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiap rumah memiliki dinding anyaman dengan atap berbentuk segitiga. Diberikan pula tangga sehingga pengunjung bisa duduk bersantai tepat di depan kolam. Karena bentuk arsitekturnya yang khas, pengunjung yang sebagian besar remaja kemudian menjadikannya lokasi foto. Maraknya pengunjung yang khusus datang guna foto di lokasi itu terjadi selama 1 tahun belakangan. Sebagian besar merupakan siswa dan mahasiswa dari luar daerah yang sedang dalam perjalanan wisata menuju Pegunungan Menoreh.

Meski laris, pihak pengelola juga tak serta merta menerapkan tarif khusus untuk spot tersebut. Pengunjung hanya dikenakan biaya Rp5.000 per orang namun tak hanya bisa berfoto dengan latar rumah berukuran 2,5×2,5 meter tersebut. “Bebas mau foto di mana saja di area sini, kami juga punya kebun bunga matahari,”urai Wita.

Di sisi lain, pondok tersebut tetap difungsikan sebagai kamar menginap bagi pengunjung yang datang berombongan. Jika pondok tersebut dipakai menginap, pengunjung juga tetap bisa berfoto di spot tersebut. Wita mengatakan jika foto-foto yang bersebaran di media sosial itu sendiri menjadi ajang promosi bagi objek wisata ini. Setiap minggunya, paling tidak 400 pengunjung datang dan berkegiatan di lokasi yang juga menyediakan outbond ini. Disediakan berbagai paket kegiatan sesuai dengan minat dan kebutuhan pengunjung.

Kaliyana, salah satu wisatawan asal Magelang mengatakan jika melihat pondok tersebut dari sosial media Instagram. “Penasaran saya cari-cari saya tempatnya di mana,”ujar dia. Bersama rekannya, ia kemudian menikmati pemandangan serta alam di sekitar lokasi. Sebenarnya, ia juga berharap bisa berfoto di ladang bunga matahari pada saat yang sama. Namun, sayang ia harus menunggu hingga 2 bulan mendatang karena saat ini baru masuk masa tanam bungan berwarna kuning itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya