SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo dan sejumlah tamu yang hadir dalam peluncuran Teh Wangi Suroloyo melakukan wur-wur di perkebunan teh di Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Kulonprogo, Senin (15/12/2014). (Foto dokumen)

Wisata Kulonprogo akan fokus pada pengembangan kebunan teh

Harianjogja.com, KULONPROGO-Program agrowisata menoreh tahun ini cenderung diarahkan pada pengembangan perkebunan teh di wilayah Kecamatan Samigaluh dan Girimulyo. Anggaran yang disiapkan mencapai sekitar Rp950 juta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sumber dana pengembangan agrowisata menoreh masih dari APBD Kulonprogo, APBD DIY, dan APBN. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Kulonprogo, Widi Astuti mengatakan, dana APBN sekitar Rp400 juta akan dialokasikan untuk kebutuhan pemupukan dan perawatan tanaman di lahan seluas 135 hektare (ha).

“Itu untuk di Samigaluh dan Girimulyo. Kemarin kami mengusulkan Rp443 juta tapi ini belum final karena masih ada revisi,” ucap Widi, Jumat (4/3/2016).

Widi lalu mengungkapkan, alokasi dana dari APBD DIY diketahui mencapai Rp500 juta. Dana tersebut akan dipakai untuk pengembangan saluran irigasi, jalan lingkungan, dan rumah produksi di sekitar area perkebunan teh di wilayah Samigaluh maupun Girimulyo. Pemerintah juga berencana membangun monumen teh Suroloyo.

Kontribusi APBD Kulonprogo sendiri justru jauh lebih sedikit, yaitu hanya sekitar Rp50 juta. Sebanyak Rp30 juta disiapkan untuk penyusunan detail engineering design (DED) agrowisata Tritis-Nglinggo, Samigaluh. Sisanya dipakai untuk memfasilitasi kegiatan sekolah lapangan pengendalian hama terpadu (SLPHT) dan pelatihan teknik pembibitan teh.

“Ada juga bantuan dalam bentuk alat dan sarana pembuatan pupuk organik bagi KUB [kelompok usaha bersama] teh, seperti alat penjahit karung, drum, sekop, dan lainnya,” ujar Widi.

Widi memaparkan, wisata alam di perbukitan menoreh semakin diminati masyarakat. Program agrowisata menoreh bertujuan mengoptimalkan potensi pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah Kulonprogo bagian utara, khususnya Samigaluh, Girimulyo, dan Kalibawang. Komoditas yang ditawarkan adalah kopi, cengkeh, teh, kelapa, kakao, dan beberapa holtikultura lainnya.

Agrowisata menoreh menyandingkan sektor pertanian dan perkebunan dengan potensi wisata alam, misalnya memasukkan kegiatan pengolahan teh dan kopi dalam paket wisata. Widi menambahkan, kelancaran pengembangan program ini membutuhkan upaya peningkatan infrastruktur, seperti perbaikan akses jalan. “Ada korelasinya dengan program bedah menoreh agar akses jalan menuju obyek wisata di sana semakin layak,” kata Widi.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kulonprogo, Agus Langgeng Basuki mengatakan, prioritas bedah menoreh adalah perbaikan infrastruktur jalan propinsi, kabupaten, desa, maupun jalan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya