SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung sedang mencoba wahana Ayunan Langit, Senin (26/6/2017).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Wahana ayunan langit, merupakan salah satu objek wisata (obwis) baru di Kulonprogo

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, KULONPROGO– Wahana ayunan langit, merupakan salah satu objek wisata (obwis) baru yang ramai dibicarakan di jagad dunia maya. Seperti apa keseruan obwis yang terletak di Kecamatan Girimulyo itu?

Bagi pengguna setia instagram, bisa sesekali mencoba mengeklik fitur menu pencarian, berdasarkan tagar yang bertuliskan #ayunanlangit, #ayunanlangitwatujaran, #ayunanlangitkulonprogo. Ratusan gambar yang diunggah, dapat sedikit membantu imajinasi, saat membayangkan wahana uji adrenalin yang satu ini.

Namun, untuk yang ingin segera ke lokasi, bisa langsung memulai perjalanan sekarang juga. Untuk yang mengawali langkah dari Alun-alun Kota Wates, arahkan kemudi menuju Kecamatan Pengasih dan ikuti jalur jalan hingga ke jalan Kaligesing.

Dari sini, kendaraan akan terus berjalan lurus, tanpa berbelok. Namun harap bersabar, karena jalan yang dilalui mulai berkontur menanjak dan berkelok. Di musim liburan dan silaturahim lebaran seperti ini, kendaraan mulai terlihat ramai.

Hingga kemudian sampai di Dusun Tompak, sejauh mata memandang akan dimanjakan dengan wajah alam nan hijau, udara sejuk khas Girimulyo. Berhenti sejenak di pinggir jalan, di gardu pandang Tompak View juga tak ada salahnya. Namun, bila akan terus melanjutkan perjalanan, tetap jaga kewaspadaan, walaupun sejumlah lubang dan aspal mengelupas di jalur ini sudah ditambal, jalanan menjadi cukup bergelombang.

Setelah total menempuh jarak 18 kilometer, kantong parkir obwis Ayunan Langit di Bukit Watu Jaran, Desa Wisata Purwosari, tampak di depan mata. Siapkan uang Rp2.000 untuk parkir motor, atau Rp5.000 untuk membayar tiket parkir mobil.

Untuk sampai ke titik poin ayunan langit, pengunjung wajib mengendarai ojek yang disediakan warga setempat dan membayar jasa Rp10.000, untuk satu kali pergi-pulang termasuk asuransi.

“Bila ingin menaiki ayunan, membayar lagi Rp20.000, namun khusus untuk libur lebaran, tiket ayunan menjadi Rp25.000,” kata Ketua Desa Wisata Purwosari, Kiswantoro, Senin (26/6/2017).

Bersambung halaman 2

Jalan bebatuan dan tanpa aspal, serta setapak jalan cor semen seadanya, menjadi lintasan motor ojek yang mengantar kita ke titik poin ayunan langit. Hijaunya hutan desa terus memanjakan mata.
Jalan bebatuan dan tanpa aspal, serta setapak jalan cor semen seadanya, menjadi lintasan motor ojek yang mengantar kita ke titik poin ayunan langit. Hijaunya hutan desa terus memanjakan mata.

Hingga tiba di ayunan langit, pengunjung masih disambut dengan pemandangan hijau perbukitan menoreh. Tiang tinggi yang terbuat dari baja begitu menjulang, ayunan langit siap mengayun wisatawan. Lagi-lagi harus bersabar, mereka yang ingin berayun dari atas jurang sedalam ratusan meter ini, harus mengantri terlebih dahulu.

Salah seorang pengunjung akhirnya mendapatkan gilirannya berayun. Rona antusias nampak jelas terlihat dari matanya, operator mulai memasangkan sabuk pengaman di tubuhnya dan mengantarnya ke tepian jurang. Lelaki yang bernama Sandi Novianto itu segera bersiap. Selanjutnya, yang terdengar hanya teriakan demi teriakan dari mulutnya.

Ayunan mengantarkannya membelah udara dari atas jurang, ia melebarkan lengan, kerabatnya yang lain mengabadikan momen ini tanpa jeda. “Cekrek..cekrek..”, suara fitur kamera dari telepon genggam berbaur dengan teriakan dan tawa Sandi dari agak kejauhan.

Sejak diresmikan sebelum Ramadan, wisatawan lokal mulai memadati wahana ini. Sedangkan wisatawan mancanegara mayoritas masih didominasi dari Asia, seperti Taiwan, Singapura, Malaysia.

Penasaran dengan antrian pengunjung, Ketua Desa Wisata Purwosari, Kiswantoro mencoba menjelaskan. Sejak H-2 lebaran, antrian berayun mencapai 150 orang per hari, ada yang memesan lewat online dan WhatsApp.

“Mereka yang sudah mengantri akan kami utamakan, kami bersepakat mengatur jadwal,” kata dia lagi.

Kebetulan pada hari raya Idulfitri, wisata ayunan langit libur dan baru dibuka kembali Senin. Maka tak menutup kemungkinan, saat ini, para pengantri online tadi lebih dahulu berayun dan swafoto di sana.

Ia mengatakan, tak semua pengunjung yang datang ingin mencoba berayun. Ada yang memang hanya ingin menikmati pemandangan dari atas perbukitan, ada pula yang ingin ke Goa Kidang Kencana, satu obwis yang lebih dulu ada di desa wisata tersebut.

Tidak sedikit ada yang sudah sampai atas, tapi tidak berani berayun. Ada juga yang ingin masuk goa, tapi salah kostum, imbuh dia.

“Sudah pakai baju bagus yang mendukung selfie, tapi kemudian masuk goa. Mereka hanya takut kotor sepertinya, jadi ketika masuk goa, lucu saja, tapi tak apa,” ujarnya menandaskan obrolan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya