SOLOPOS.COM - Ilustrasi Galabo Solo. (Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan meramaikan kembali kawasan wisata kuliner mana Gladak Langen Bogan atau Galabo, Jl Mayor Sunaryo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka melakukan survei lapangan pekan lalu.

Kawasan Galabo merupakan lokasi yang ditempati dua komunitas pedagang yaitu Paguyuban Galabo malam dan Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan Jl Mayor Sunaryo yang berjualan sejak pagi hingga sore.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua komunitas menyambut baik rencana Pemkot Solo untuk meramaikan kawasan itu. Namun, keduanya masih menunggu konsep yang ditawarkan Pemkot Solo untuk meramaikan kawasan itu.

Baca Juga: Asyik! Wisata Kuliner Malam Galabo Solo Dibangkitkan Lagi, Ini Rencana Mas Wali

Ketua Paguyuban Galabo Malam, Solo, Agung Wahyu Hidayat, menjelaskan pedagang terbuka untuk meramaikan kawasan wisata kuliner itu. Namun ia mewanti-wanti semua pihak berkepentingan untuk memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menghidupkan ekonomi sehingga semua pembangunan atau program berjalan secara berkelanjutan.

Jumlah pedagang Galabo Malam kini ada 28 orang yang menawarkan menu berbeda-beda antar pedagang, antara lain jagung bakar, bakmi, tengkleng, satai ayam, ronde, dan nasi liwet. Pendapatan para pedagang sudah membaik dibandingkan kondisi awal tahun.

“Sementara ini banyak konsumen dari kalangan keluarga dan orang [ekonomi] menengah. Untuk menyasar kalangan menengah atas harus menjaga prokes dan menjamin mutu jajanan,” katanya.

Baca Juga: 25 Warung Makan Di Galabo Solo Diberi Label Tidak Mengandung Babi

Sejak 2008

Menurutnya, wisata kuliner Galabo malam mulai bergeliat sejak 2008 dengan menempati badan Jl Mayor Sunaryo, Solo. Pemkot Solo memfasilitasi sekitar 70 pedagang dengan membangun selter dan panggung hiburan untuk pentas setiap malam.

Panggung hiburan atau atraksi untuk menarik konsumen atau wisatawan yang berburu kuliner. Namun, panggung hiburan berhenti sekitar 2011. Para pedagang tetap berjualan sampai akhirnya pindah lapak dari jalan ke selter Galabo Malam pada 2018.

Menurutnya, wisatawan datang ke Solo untuk mencari wisata budaya, pakaian, jasa, dan kuliner. Pemkot Solo bisa mengangkat potensi binaan kelompok sadar wisata (pokdarwis) 54 kelurahan untuk pentas di Selter Galabo Malam.

Baca Juga: Hindari Motor Putar Balik, Truk Terguling Di Jl Ahmad Yani Solo

Dia mengklaim pemberdayaan pokdarwis masing-masing wilayah dapat menghemat anggaran. Panggung Pokdarwis bisa meramaikan kawasan wisata kuliner Solo Galabo Malam sekaligus sebagai ajang promosi potensi kelurahan.

Ketua Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan Jl Mayor Sunaryo, Siska Agus Andriyanto, menjelaskan mendukung langkah Pemkot Solo asalkan tidak merugikan pedagang setempat. Pedagang Galabo malam pindah dari jalan ke selter, salah satunya karena permasalahan sampah dengan pedagang siang.

Tingkat Kunjungan BTC dan PGS

Jumlah pedagang Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan Jl Mayor Sunaryo atau Galabo siang sebanyak 60 orang. Perputaran uang di sepanjang selter dipengaruhi tingkat kunjungan Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir Solo (PGS).

Baca Juga: Ketua DPC PDIP Solo Rudy Sebut Tidak Pas Ganjar Tak Diundang Acara Puan Di Semarang

Berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah pedagang kawasan wisata kuliner Galabo, Solo, yang menempati bangunan selter timur tutup Minggu siang kemarin. Siska mengatakan selter bagian tengah saja mulai bergeliat karena mulai banyak pedagang online yang berkunjung ke BTC dan PGS.

“Kemarin [saat Wali Kota menyurvei lokasi] kami mengusulkan perbaikan bangunan selter dulu. Sliding roof [atap bangunan yang bisa dibuka dan ditutup dengan cara digeser] tidak berfungsi. Para pedagang memasang MMT di belakang selter untuk menutupi dari air hujan,” paparnya.

Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Warga Solo Pukul Polisi Saat Operasi Yustisi Dijerat Pasal Berlapis

Ia menjelaskan Galabo Malam mulai redup karena banyak warga mengeluhkan jalan ditutup. Sedangkan pedagang yang berlokasi di tengah dan timur tidak laku. Para pengunjung meramaikan bagian barat saja karena dekat dengan lahan parkir.

Untuk itu, menurutnya, Pemkot Solo bisa menata para pedagang malam untuk menempati atau membangun lapak bagian sisi selatan Jl Mayor Sunaryo. Kendaraan bisa tetap bisa melintasi jalan bagian tengah. Pengunjung bisa parkir di barat, tengah, maupun bagian timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya