SOLOPOS.COM - Anak-anak SDIT Hidayah Ngawen, Ngawen, Klaten, belajar membikin kerajinan dari tanah liat di Kampung Wisata Gerabah Desa Melikan, Wedi, Klaten, Sabtu (25/11/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Kampung wisata gerabah di Kecamatan Wedi, Klaten, menyediakan fasilitas belajar membikin gerabah.

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 4.000 wisatawan berkunjung ke Kampung Gerabah “Dewi Pajang” di Dukuh Pagerjurang, Desa Melikan, Wedi, Klaten, dalam setahun. Mereka tak hanya bisa berekreasi tapi sekaligus juga belajar cara membuat kerajinan gerabah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kunjungan wisatawan ke kampung gerabah itu didominasi wisatawan lokal yang ingin melihat langsung dan belajar proses pembikinan keramik. Ketua Komunitas Kampung Wisata Gerabah “Dewi Pajang”, Sumilih, 45, mengatakan wisatawan itu berasal dari berbagai kelompok mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka kebanyakan meminta wisata edukasi seperti pembuatan gerabah, lari bathok, kreasi janur, pembuatan sempritan dari bambu, dan lainnya. “Itu baru rombongan utama. Belum yang kecil-kecil jumlahnya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di dukuh setempat, Sabtu (25/11/2017).

Sumilih mengatakan konsep kampung wisata yang dibangun pada 2013 itu terus berkembang. Saat ini pengelola sedang mencoba mendirikan lima unit homestay. Jumlah homestay akan terus ditambah menyusul rencana digelar Kuliah Kerja Praktik (KKP) oleh mahasiswa Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta.

“Banyak juga pengunjung yang meminta disediakan paket untuk bermalam. Mereka diajak mengikuti aktivitas warga setempat dari pagi sampai malam,” terang dia.

Tarif berwisata di kampung gerabah bervariasi mulai dari Rp20.000 hingga Rp80.000 per orang. Pengunjung bakal diajak melihat proses pembuatan gerabah dan langsung mempraktikannya. Wisatawan juga mendapatkan celengan cantik untuk suvenir.

“Karya hasil bikinan pengunjung juga bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan,” terang dia.

Salah satu wisatawan, Aras Ratna Asih, pengajar SDIT Hidayah Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, mengaku sangat senang berkunjung ke kampung gerabah. Di sana, anak-anak diajari praktik membikin gerabah sederhana dari tanah liat.

“Biasanya anak-anak diajak berenang. Kali ini mereka bermain tanah karena aman dan kedua menarik dan ada nilai edukasinya juga,” kata Aras, Sabtu.

Tak hanya itu, lanjut Aras, suasana lingkungan juga bersih dengan sambutan yang ramah dari penduduk setempat. Kendati demikian, ia berharap pengelola bisa menambah sejumlah fasilitas umum seperti kamar mandi. “Sepertinya kamar mandi perlu ditambah. Apalagi kalau ada rombongam dalam jumlah besar,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya