SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<div dir="auto"><p>Solopos.com, KLATEN — Candi Plaosan Klaten menyimpan pesona <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180329/493/907023/pengembangan-desa-wisata-di-klaten-terkendala-jalan-rusak-ini-penyebabnya">wisata Klaten</a>. Terutama saat senja. Belakangan ini Candi Plaosan kerap menjadi buruan para pencita foto untuk mengabadikan momen sunset alias senja.</p><p>Lembayung senja berselimut mendung kelabu di Plaosan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180413/493/910268/penjaga-gereja-ditemukan-tak-bernyawa-di-tanggul-sungai-gamping-klaten">Klaten</a> tak menyurutkan Ella Sari, 21, dan temannya, Erna Dwi Aprimastuti, 20, untuk terus berfoto. Keduanya, kini, berpindah ke depan gapura di ujung jalan.</p><p>Selain deretan bunga merah jambu di kedua sisinya tempat <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180328/493/906727/joglo-wisata-di-ngawen-klaten-tak-rampung-ini-penyebabnya">wisata Klaten</a>, jalan itu juga dihiasi lampion warna-warni yang belum sempat menyala. Mereka tak sendirian, banyak pengunjung lain pun ikut berfoto berlatar lampion seolah tak mau ketinggalan.</p><p>Sesekali, keasikan berfoto-ria itu terhenti saat ada pengendara sepeda motor atau mobil melintas. Kadang, ada juga sekelompok wisatawan mancanegara lewat dengan bersepeda.</p><p>"Mungkin sirkulasi jalan perlu ditata agar pengunjung yang ingin berfoto tidak terganggu kendaraan bermotor yang lewat," kata salah satu pengunjung, Apri Ardian, 21, warga Desa Kwaren, Ngawen, Klaten, saat ditemui Solopos.com di sela-sela memotret kekasihnya, Widayati, 22, warga Desa Tibayan, Jatinom.</p><p>Bagi Ella dan Erna, mendatangi Candi Plaosan saat senja menjadi obat rasa penasarannya selama ini. Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Jogja itu takjub melihat keindahan foto-foto lokasi serupa yang beredar di media sosial.</p><p>Seusai mengerjakan tugas kuliah, mereka bergegas ke kawasan di sisi timur candi kembar. "Setelah bikin tugas, saya terus ke sini. Sekalian ngabuburit juga. Jadi dua-duanya dapat," kata Erna, seraya tertawa.</p><p>Di kawasan itu tak ada pedagang kaki lima berjualan layaknya pasar Ramadan. Pengunjung bisa menikmati kuliner sembari bersantai di kafe-kafe dengan fasilitas gazebo-gazebo di dekat lokasi parkir. Namun, bagi Ella, memuaskan diri menikmati senja di Candi Plaosan lalu mengunggahnya ke media sosial menjadi kesenangan tersendiri.</p><p>"Sesekali ngabuburitnya enggak berburu menu buka puasa. Kebetulan, saya juga suka foto-foto. Kalau ada objek foto baru yang ngehits, saya datangi. Di sini juga kemarin-kemarin ngehits di media sosial. Makanya saya ke sini. Penasaran soalnya," ujar perempuan asal Gantiwarno.</p><p>Cerita yang sama juga disampaikan pasangan Apri Ardian, 21, dan Widayati, 22. Widayati sengaja mengajak Apri untuk melihat candi kembar di sore hari. Saat siang, kawasan ini dikenal sangat panas dan terlihat gersang.</p><p>"Tahu di sini [Candi Plaosan] bagus tempatnya dari media sosial. Awalnya penasaran sih. Terus mumpung sekalian menunggu buka, saya ke sini buat foto-foto," kata dia.</p><p>Menurut Widayati, berfoto di Candi Plaosan memiliki keunikan khusus dibanding lokasi lain yakni suasana senja di candi kembar sebagai latar foto. Apalagi, keindahan senja itu dipadu dengan deretan bunga dan lampion warna-warni.</p><p>"Saya suka foto-foto di lokasi menarik yang baru. Di sini asyik tempatnya. Selain bagus juga enggak panas jadi enak buat ngabuburit," ujar dia.</p><p>&nbsp;</p></div>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya