SOLOPOS.COM - Foto udara lokasi pemukiman dan lahan transmigrasi di Desa Puncak, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Setiap satu keluarga transmigran di daerah itu mendapatkan satu unit rumah, pekarangan, serta lahan. (Antara/Adiwinata)

Solopos.com, JOGJA—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat jatah kepala keluarga untuk program transmigrasi tahun ini.

“Dari pusat sampai saat ini yang kami (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Disnakertrans) dapatkan 16 KK dengan penempatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan Sijunjung, Sumatra Barat,” kata Kepala Bidang Pelindungan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans DIY, Elly Supriyanti, di Jogja, Rabu (24/4/2024), dilansir Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elly menyampaikan, dari kuota 16 KK tersebut Kota Jogja memperoleh alokasi sebanyak empat KK, Kabupaten Sleman empat KK, Bantul empat KK, Kulon Progo dua KK, dan Gunungkidul dua KK, disesuaikan masing-masing APBD untuk mendukung program itu.

Warga yang diberangkatkan harus lolos seleksi administrasi dan kesehatan, serta telah memperoleh pembekalan keterampilan mulai bidang pertanian, perkebunan, kewirausahaan, termasuk kemampuan beradaptasi dengan sesama transmigran, serta penduduk asli di wilayah tujuan.

“Sebenarnya kabupaten sudah punya nominasi, cuma secara formalnya harus ada surat keputusan (SK) dari kepala daerah masing-masing. Kalau sudah ada perintah penempatan dari pusat, SK akan diajukan,” kata dia.

Menurut dia, kuota transmigrasi untuk DIY mengalami tren penurunan setiap tahun. Pada 2022 DIY masih memperoleh kuota 51 KK, 2023 mendapat 20 KK, dan kembali menurun menjadi 16 KK pada 2024.

Kuota tersebut sepenuhnya ditentukan oleh Pemerintah Pusat dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia. “Dulu bahkan kuotanya bisa sampai seratus lebih,” kata Elly.

Meski kuota terus menurun, dia menyebut animo masyarakat DIY mengikuti program transmigrasi cukup tinggi, dibuktikan dengan 111 orang masuk daftar tunggu hingga 2024 dan 291 orang bertanya prosedur transmigrasi.

Tingginya minat itu, menurut dia, dipengaruhi lapangan pekerjaan di DIY yang sempit, atau setidaknya jauh dari jumlah angkatan kerja. “Mungkin di sini karena cari kerja enggak gampang, mau bertani juga lahannya tidak punya,” ucap Elly.

Dengan tingginya minat masyarakat, menurut dia, Disnakertrans DIY bakal mengupayakan tambahan kuota transmigrasi untuk tahun ini.

Berdasarkan data Disnakertrans DIY selama 15 tahun terakhir sejak 2008 sampai 2022, DIY telah mengirimkan transmigran sebanyak 2.116 KK atau 6.823 jiwa ke berbagai wilayah di Sulawesi, Kalimantan, serta Sumatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya