SOLOPOS.COM - Kereta api wisata Sepur Kluthuk Jaladara melintasi wilayah Kota Solo beberapa waktu lalu. KA uap ini menjadi salah satu ikon wisata Solo. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Kereta api wisata Sepur Kluthuk Jaladara melintasi wilayah Kota Solo beberapa waktu lalu. KA uap ini menjadi salah satu ikon wisata Solo. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menargetkan kereta uap kuno Sepur Kluthuk Jaladara mulai beroperasi pada Maret tahun ini. Tourism Information Center (TIC) Solo pun sudah mulai menerima reservasi paket perjalanan Jaladara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pegawai TIC Solo Patrick Orlando mengatakan pemesanan paket perjalanan Jaladara mulai ramai pada Mei. Ada dua trip perjalanan Jaladara dipesan dari Jakarta. Dua trip perjalanan itu bakal mengangkut 170 orang wisatawan. Pihaknya pun masih menunggu kepastian dari Dishubkominfo terkait operasional kereta.

“Secara informal Dishubkominfo sudah memberikan sinyal positif. Kami juga mulai menghubungi klien yang berada di Jakarta. Soalnya mereka sudah menunggu sejak lama,” ujarnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Sabtu (9/2).
Menurut Patrick, pihaknya sudah lama menunggu pengoperasian kembali sepur kluthuk Jaladara ini. Pasalnya, banyak wisatawan mengalihkan kunjungan sejak operasional kereta mandek pada Oktober 2012. Pilihan lain, paket perjalanan keliling Kota Bengawan itu ditempuh dengan bus tingkat Werkudara.

“Sudah ada empat booking-an yang kami tolak sejak Jaladara tidak beroperasi. Dulu waktu masih beroperasi paling tidak sepekan sekali selalu ada yang booking,” jelasnya.

Patrick mengaku paket perjalanan dengan kereta Jaladara ini memang paling diminati wisatawan. Pasalnya, Solo memiliki rel di jantung kota. Selain itu, wisatawan juga mencari sensasi berbeda saat naik kereta uap buatan Jerman itu. Pemberhentian kereta biasanya di Loji Gandrung dan Kampung Batik Kauman. Untuk menambah semarak suasana di dalam kereta, Patrick menambah hiburan siter dan jamu gendong. “Untuk paket Lebaran juga sudah saya persiapkan sejak sekarang. Saya belajar dari pengalaman tahun lalu. Saat Lebaran pemesanan Jaladara sangat luar biasa,” ujarnya.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishubkominfo Solo Sri Indarjo mengatakan PT KAI Daops VI/Yogyakarta sudah memberikan lampu hijau perpanjangan kontrak kereta uap tersebut. Saat ini, kereta uap buatan Jerman itu sedang menjalani pemeliharaan. Cat kereta akan diperbarui. Selain itu bagian dalam gerbong juga akan dipasang karpet. “Selasa [12/2/2013] kami masih akan bertemu dengan PT KAI. Kami optimistis 1 Maret mulai jalan. Sebelumnya kami akan mengadakan uji coba pada 25-26 Februari,” ujar Indarjo kepada Solopos.com.

Lebih lanjut Indarjo mengatakan Dishubkominfo juga mewacanakan penjualan tiket kereta uap tersebut secara ritel. Kereta akan dijalankan sebulan sekali atau dua kali. Penjualan secara ritel itu akan membidik masyarakat sekitar Solo yang ingin merasakan sensansi naik Jaladara. Selain itu, juga untuk memaksimalkan biaya sewa yang sudah dibayarkan ke PT KAI. Harga untuk tiket ritel itu diperkirakan Rp35.000-Rp50.000/penumpang. Sekali angkut, kereta uap Jaladara berkapasitas 70 penumpang. Kereta dijalankan dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota melalui jantung Kota Solo Jl Slamet Riyadi. Perjalanan tersebut menempuh jarak sekitar 5,6 km.

Kereta uap berbahan bakar kayu jati yang diluncurkan pada 2009 itu memang telah menjadi ikon Kota Solo. Meski sumbangan pada pendapatan asli daerah (PAD) kecil, efek domino Jaladara cukup bagus. Keberadaan kereta tersebut dapat mendorong peningkatan perekonomian dan pariwisata di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya