Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Pengelolaan yang masih dilakukan masyarakat dijadikan dalih Pemkab Karanganyar menanggapi keluhan itu. “Standar kebersihan masyarakat beda dengan turis,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar, Sundoro kepada Solopos.com. Selain itu, musim hujan kerap membuat sejumlah jalan menjadi rusak. Rata-rata sejumlah jalan ambrol dan aspal jalan tergerus air sehingga menimbulkan lubang. Hal itu membuat perjalanan wisata menjadi terganggu.
Sundoro mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Karanganyar untuk memperbaiki jalan rusak menuju Candi Sukuh dan Cetho. Menurutnya, dalam waktu dekat jalan tersebut bakal diperbaiki DPU. Sementara, pihaknya telah memperbaiki sejumlah MCK di kedua objek wisata tersebut.
Ditambahkan Sundoro, sedikitnya 3.700 wisatawan mancanegara mengunjungi sejumlah objek wisata di Karanganyar pada 2012. Jumlah tersebut sesuai dengan tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karanganyar yang mendukung program Visit Jateng Year yang dicanangkan Pemprov Jateng.
Menurut dia, sejak 2012 pihaknya menjalin kerja sama dengan 20 biro perjalanan asing dari Thailand dan Jepang. Sejumlah turis yang dibawa biro perjalanan tersebut ditawarkan untuk mengunjungi sejumlah objek wisata di Karanganyar. Kerja sama itu telah mendongkrak jumlah wisatawan yang datang ke Karanganyar karena hanya sebagian kecil wisatawan asing yang datang tanpa biro perjalanan. Umumnya, lanjut Sundoro, wisatawan asing menggemari jenis wisata sejarah ketimbang wisata religi maupun wisata alam.
Selain mengembangkan kerja sama dengan biro perjalanan, saat ini Disparbud bekerja sama dengan lembaga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SD dan SMP se-Karanganyar. Dia mengajak kepala sekolah untuk mendukung program one day tour (piknik sehari) di lingkungan Karanganyar. Program itu bertujuan mengembangkan objek wisata di Karanganyar. Meski diakui, jumlah wisatawan domestik di sejumlah objek wisata Karanganyar pada 2012 mencapai angka satu juta pengunjung. Sundoro yakin, belum tentu warga Karanganyar tahu potensi wisata di wilayahnya. “Kalau biasanya anak-anak SD piknik ke Jogja, sekarang diarahkan untuk piknik di wilayah Karanganyar. Ojo piknik adoh-adoh,” ujarnya.