SOLOPOS.COM - Pengunjung objek wisata Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar, mengabaikan papan larangan mendekati lokasi air terjun, Sabtu (18/7/2015). (Triyono/JIBI/Solopos)

Wisata Karanganyar tak lengkap tanpa menyertakan Grojogan Sewu. Namun ada peringatan yang sering diabaikan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Banyak pengunjung objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, tak mengindahkan larangan mendekati lokasi air terjun. Padahal pengelola telah memasang rambu peringatan dengan jelas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian dari wisatawan bahkan sengaja bermain air atau mandi persis di lokasi air terjun. Tindakan tersebut membahayakan keselamatan, namun petugas mengaku kewalahan untuk memperingatkan setiap pelancong yang berwisata ke Tawangmangu.

Pengunjung asal Bojonegoro, Jawa Timur, Yoga, 16, mengaku tak ingin melewatkan kesempatan untuk mandi di Grojogan Sewu secara langsung. Remaja perantauan di Jakarta itu mengungkapkan baru sekali mengunjungi Tawangmangu dan karena itu tak segan untuk berbasah-basah ria. “Baru sekali ini [ke Grojogan Sewu]. Jadi serasa belum lengkap kalau tidak mandi,” ujar Yoga seusai mentas dari lokasi air terjun, Sabtu (18/7/2015).

Pemandangan pengunjung mendekati lokasi air terjun seperti sudah menjadi fenomena biasa. Wisatawan baik besar atau kecil, laki-laki dan perempuan, dan bahkan anak-anak, seolah tak melihat papan larangan di sisi selatan air terjun. Padahal, peringatan itu dipasang sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan dan bisa mengancam keselamatan para pelancong.

Arif, 22, pun tak bisa menahan diri untuk mandi di Grojogan Sewu. Namun, pengunjung asal Ngawi, Jawa Timur, yang datang berombongan dengan teman-temannya semasa SMA itu hanya sedikit melintasi papan larangan. Petugas jaga loket II Grojogan Sewu, Widodo, mengatakan larangan mendekati lokasi air terjun karena bisa membahayakan.

Ia mengatakan salah satu bahaya yang mengintai pelancong adalah banjir, namun hal itu terutama saat berlangsung musim penghujan. “Itu [papan peringatan] menjadi peringatan dari pihak pengelola dan upaya antisipasi dini hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, sejauh ini kerap dilanggar,” kata Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya