SOLOPOS.COM - Pemandangan alam di depan Hotel Nava Tawangmangu, Selasa (27/3/2018). (Istimewa/Hotel Nava Tawangmangu)

Penginapan dan hotel di Karanganyar bersaing manjakan wisatawan.

Solopos.com, KARANGANYAR—Keindahan Tawangmangu yang kaya objek wisata alam dinilai berkontribusi mempercepat pertumbuhan hotel dan tempat penginapan di Karanganyar. Dalam beberapa tahun terakhir, hotel dan tempat penginapan di lereng Gunung Lawu itu semakin menjamur, baik hotel berbintang atau pun pondok penginapan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semakin menjamurnya hotel dan tempat penginapan itu dianggap sebagai salah satu indikator pariwisata di Tawangmangu tumbuh secara signifikan. Alhasil, setiap hotel dan tempat penginapan saling berlomba memanjakan tamunya agar kerasan. Hotel berbintang, hotel melati, dan homestay di Tawangmangu harus terus berkreasi dan berinovasi agar tak ditinggalkan para tamu.

Di antara hotel dan tempat penginapan itu menawarkan view. Pesona alam di lereng Gunung Lawu dieksplorasi masing-masing manajemen hotel guna menggaet pengunjung. Di sisi lain, terdapat pula manajemen hotel dan tempat penginapan yang menawarkan model penginapan lengkap dengan sarana outbond dan training center. Berbagai fasilitas yang ditawarkan manajemen hotel dan tempat penginapan dinilai sangat memanjakan para wisatawan yang ingin bermalam di Tawangmangu. (baca juga: WISATA KARANGANYAR : Pengunjung Sondokoro Tembus Lebih dari 12.000 Orang)

“Selain menawarkan view atau pemandangan alam lengkap dengan kolam renang, kami menawarkan fasilitas baru berupa coffe premium, yaitu tempat ngopi baru di Tawangmangu mulai bulan ini. Fasilitas ini laku keras [Hotel Nava Tawangmangu memiliki 67 kamar],” kata Manajer Hotel Nava Tawangmangu, Arief Mardiyanto, kepada Solopos.com, Selasa (27/3).

Front officeHotel Grand Bintang Tawangmangu, Tofa Yulianto, mengatakan manajemen hotel juga menawarkan pemandangan alam ke pengunjung. Jumlah kamar yang disediakan di Hotel Grand Bintang Tawangmangu mencapai 44 kamar. Berbagai kelas kamar yang disediakan, seperti kelas suite, deluxe, superior, ekonomi L, ekonomi S, dan ekstra bed.

“Setiap malam Minggu, jumlah pengunjung di sini penuh. Tamu hotel di sini berasal dari Jateng, Jatim, Jabar, dan beberapa daerah lainnya di Tanah Air,” katanya.

Penasihat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Karanganyar, Karwadi, mengatakan banyaknya hotel dan tempat penginapan di Bumi Intanpari mengakibatkan persaingan memperebutkan pengunjung sangat ketat. Harga sewa per kamar di hotel melati dan tempat penginapan di Tawangmangu berkisar Rp75.000-Rp100.000. Sedangkan, harga sewa per kamar di hotel berbintang di atas Rp250.000 per malam.

“Jumlah hotel melati dan tempat penginapan di Tawangmangu mencapai 290-an. Di samping itu, hotel berbintang terus tumbuh di Tawangmangu, seperti Hotel Nava, Hotel Bintang River Hill, dan lain sebagainya. Pertumbuhan hotel berbintang ini memang perlu dibatasi agar tak mematikan hotel melati dan tempat penginapan yang pemiliknya merupakan warga asli di Karanganyar,” katanya.

Guna menghadapi persaingan yang sangat ketat, manajemen hotel melati dan tempat penginapan juga melakukan berbagai terobosan. Hal itu seperti menggencarkan promosi melalui media sosial (medsos).

“Kami berharap, pengelola hotel melati dan penginapan di Tawangmangu juga kecipratan rezeki setiap harinya. Perkembangan pariwisata di Tawangmangu harus dapat dirasakan secara langsung oleh warga setempat juga. Meski kalah modal, hotel melati dan tempat penginapan semoga tetap memperoleh tamu, terutama saat weekend [masa paling ramai okupasi hotel berlangsung saat Lebaran dan tahun baru],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya