SOLOPOS.COM - Pengelola penginapan di kawasan objek wisata Telaga Sarangan, Magetan, jatim, tengah menjaring para tamu. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Wisata Karanganyar, PHRI Karanganyar menyebut libur Lebaran 2016, okupansi hotel di Tawangmangu anjlok.

Solopos.com, KARANGANYAR–Kalangan pengusaha hotel di Tawangmangu, Karanganyar, mengeluhkan anjloknya okupansi kamar-kamar hotel pada libur Lebaran 2016, dibandingkan Lebaran 2015.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rata-rata okupansi kamar hotel di kawasan wisata Tawangmangu pada libur Lebaran tahun ini hanya 50 persen. Padahal okupansi yang sama tahun lalu mencapai sekitar 75 persen.

Pernyataan itu disampaikan Penasihat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karanganyar, Karwadi, saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/7/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

“Sepi. Kondisi lalu lintas di jalan memang ramai banget, sampai macet hingga Sarangan. Tapi tidak demikian yang terjadi dengan kondisi kamar-kamar hotel di Tawangmangu,” ujar dia.

Politikus Partai Demokrat tersebut menuturkan objek-objek wisata di Tawangmangu pun ramai pengunjung. Tapi sebagian besar dari mereka tidak sampai menginap di hotel. Alasannya, sebagian wisatawan berasal dari Karanganyar dan sekitarnya. Sebagian yang lain menginap di luar Karanganyar. Tawangmangu hanya menjadi tempat persinggahan sejenak.

“Tahun lalu okupansi sampai 75 persen. Tahun ini penurunannya sangat tajam. Padatnya objek-objek wisata di Tawangmangu dan sekitarnya tak mencerminkan okupansi hotel,” imbuh dia.

Karwadi menduga minimnya wisatawan yang menginap di hotel lantaran bersamaannya masa libur Lebaran dengan persiapan masuk sekolah menjelang tahun ajaran baru.

Di samping itu, menurut dia, jumlah hotel, penginapan, dan vila di Tawangmangu tumbuh dengan pesat. “Belakangan hotel dan vila semakin menjamur, utamanya di bagian atas,” kata dia.

Semakin banyaknya hotel berkelas yang masuk di Tawangmangu juga dituding turut andil terhadap turunnya okupansi kamar hotel. Kendati diakui okupansi di hotel besar itu tak penuh. “Saat ini ada hampir 200-an hotel di kawasan Tawangmangu. Itu yang berada di bawah pembinaan PHRI. Selain itu ada puluhan hotel yang belum menjadi bagian PHRI,” sambung dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karanganyar, Tarsa, saat dihubungi Solopos.com, Senin, mengonfirmasi turunnya okupansi hotel dibandingkan 2015. Angka penurunan juga terjadi pada jumlah wisatawan yang berkunjung di Tawangmangu dan sekitarnya. Hingga Minggu (10/7/2016) jumlah wisatawan hanya di angka 100.000 orang.

Padahal tahun lalu bisa mencapai 113.000 pengunjung. Dia menganalisis penyebab penurunan wisatawan disebabkan pendeknya masa libur Lebaran 2016, dibandingkan 2015.

“Diduga karena faktor hari libur. [Lebaran] Tahun lalu bisa sampai 11 hari. Jadi, kenyamanan orang berlibur, orang istirahat, lebih nyaman tahun lalu dibandingkan tahun ini,” tutur Tarsa.

Dia mencontohkan sudah padatnya arus balik Lebaran 2016 pada Jumat-Sabtu (8-9/7/2016) lalu. Padahal di hari-hari itu lah mestinya masyarakat berwisata bersama keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya